Top Gainers-Losers

Cek! Deretan Saham Yang Bikin Tambah Kaya Akhir Pekan Lalu

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
03 October 2022 06:50
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menghijau pada perdagangan Jumat (30/9/2022) akhir pekan lalu, setelah lima hari sebelumnya terkoreksi.

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup naik tipis 0,07% ke posisiĀ  7.040,798. Kendati hanya menguat tipis, tetapi mampu mengantarkan IHSG kembali ke level psikologis 7.000 setelah sempat longsor ke bawah level ini.

Sepanjang pekan lalu, IHSG masih ambles 1,92% secara point-to-point (ptp)

Nilai transaksi indeks pada perdagangan akhir pekan lalu mencapai sekitaran Rp 16 triliun dengan melibatkan 25 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali.

Tercatat hanya sebanyak 193 saham yang menguat. Sedangkan sisanya 386 saham melemah dan 117 saham mendatar.

Pada perdagangan akhir pekan lalu, investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy), setelah selama lima hari beruntun asing mencatatkan penjualan bersih (net sell). Adapun net buy asing akhir pekan lalu mencapai Rp 230,71 miliar di pasar reguler.

Di tengah naik tipisnya IHSG pada akhir pekan lalu, beberapa saham menjadi top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Jumat pekan lalu.

Saham Top Gainers

Saham emiten properti real estate yakni PT Bekasi Asri Pemula Tbk (BAPA) memimpin deretan top gainers pada akhir pekan lalu. Saham BAPA ditutup meroket 34,4% ke posisi harga Rp 168/saham.

Nilai transaksi saham BAPA pada perdagangan Jumat pekan lalu mencapai Rp 59,11 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 381,12 juta lembar saham. Investor asing mengoleksi saham BAPA sebesar Rp 325,41 juta di pasar reguler.

Jika melihat data perdagangan, sejak perdagangan 19 September hingga akhir pekan lalu, saham BAPA mencatatkan penguatan sebanyak 4 kali dan melemah sebanyak 3 kali

Dalam sepekan terakhir, saham BAPA masih melesat hingga 22,63%. Sedangkan dalam sebulan terakhir, saham BAPA juga masih melonjak hingga 36,59%..

Belum diketahui secara signifikan terkait saham BAPA. Jika melihat kinerja laporan keuangannya, BAPA masih membukukan rugi bersih sebesar Rp 2,11 miliar pada semester I-2022.

Sebagai informasi, BAPA bergerak dalam bidang real estate. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2004. Perusahaan dan anak perusahaan memiliki dan mengelola proyek-proyek yang berlokasi di Serpong dan Bekasi, yaitu Bumi Serpong Residence, Taman Alamanda, dan Alamanda Regency.

Kenaikan saham BAPA terjadi di tengah sentimen terkait dengan tren kenaikan suku bunga acuan baik The Fed maupun Bank Indonesia (BI). Dengan adanya tekanan inflasi, BI diperkirakan juga akan terus mengetatkan kebijakan moneternya tahun ini.

Di sisi lain, emiten properti memang sangat sensitif dengan kenaikan suku bunga acuan karena selain banyak masyarakat Indonesia membeli rumah dengan fasilitas kredit KPR, secara struktur neraca keuangan perusahaan juga memiliki rasio utang yang cenderung tinggi. Namun nampaknya investor masih memandang BAPA mampu menangani hal ini.

Selain beberapa saham yang berhasil masuk ke jajaran top gainers, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Jumat pekan lalu.

Saham Top Losers

Saham emiten jasa sarana produksi budidaya ikan air payau dan jasa pasca panen budidaya ikan air payau yakni PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS) kembali memimpin jajaran top losers pada akhir pekan lalu. Saham AMMS ditutup ambruk 10% ke posisi harga Rp 108/saham.

Nilai transaksi saham AMMS pada perdagangan Jumat pekan lalu mencapai Rp 8,82 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 81,69 lembar saham.

Menurut data perdagangan, sejak 19 September hingga Jumat pekan lalu, saham AMMS hanya menguat sebanyak 2 kali, sisanya melemah yakni sebanyak 8 kali.

Dalam sepekan terakhir, saham AMMS terpantau ambles 26,53%. Sedangkan dalam sebulan terakhir, saham AMMS juga ambrol 20%.

Saham sudah berada di posisi pertama dalam jajaran top losers sejak 15 September lalu. Namun, saham AMMS terus memimpin jajaran top losers.

Ambrolnya saham AMMS yang terus-menerus mengundang perhatian otoritas bursa. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan pada 28 September 2022, bahwa telah terjadi peningkatan aktivitas yang tidak wajar pada saham AMMS yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity).

Meski demikian, pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham AMMS tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," tulis manajemen BEI.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular