Intip Harga Bitcoin Cs Saat Bursa Saham Ambruk di Mana-mana
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kripto utama terpantau bervariasi pada perdagangan Jumat (30/9/2022), di tengah lesunya kembali pasar saham global.
Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:20 WIB, Bitcoin melemah 0,35% ke posisi harga US$ 19.411,17/koin atau setara dengan Rp 295.049.784/koin (asumsi kurs Rp 15.200/US$). Sedangkan untuk Ethereum terkoreksi 0,87% ke posisi US$ 1.329,85/koin atau Rp 20.213.720/koin.
Namun, beberapa koin digital (token) alternatif (altcoin) terpantau menguat, seperti XRP yang melejit 7,24% ke US$ 0,4765/koin (Rp 7.243/koin) dan Solana yang menguat 1,59% menjadi US$ 34,13/koin (Rp 518.776/koin).
Berikut pergerakan 10 kripto utama pada hari ini.
Cryptocurrency | Dalam Dolar AS | Dalam Rupiah | Perubahan Harian (%) | Perubahan 7 Hari (%) | Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar) |
Bitcoin (BTC) | 19.411,17 | 295.049.784 | -0,35% | 0,54% | 373,56 |
Ethereum (ETH) | 1.329,85 | 20.213.720 | -0,87% | 0,16% | 163,66 |
Tether (USDT) | 1,00 | 15.200 | 0,01% | 0,01% | 67,96 |
USD Coin (USDC) | 1,00 | 15.200 | 0,00% | -0,00% | 48,58 |
BNB | 284,08 | 4.318.016 | 0,35% | -3,56% | 45,90 |
XRP | 0,4765 | 7.243 | 7,24% | -1,98% | 23,81 |
Binance USD (BUSD) | 0,9999 | 15.198 | -0,03% | -0,02% | 21,05 |
Cardano (ADA) | 0,4366 | 6.636 | 0,09% | -4,86% | 14,97 |
Solana (SOL) | 34,13 | 518.776 | 1,59% | 5,02% | 12,12 |
Dogecoin | 0,06051 | 920 | -0,24% | 0,75% | 8,05 |
Sumber: CoinMarketCap
Bitcoin bertahan di kisaran US$ 19.000 pada hari ini, di tengah lesunya lagi pasar saham global karena investor masih khawatir dengan potensi resesi ekonomi global.
Di tengah lesunya pasar saham, pasar mendebatkan korelasi antara pasar saham dengan pasar kripto, di mana pergerakan kripto kali ini tidak sejalan dengan pergerakan pasar saham.
Ketika pasar saham masih dilanda aksi jual dan membuat pergerakannya kembali bearish, tetapi di pasar kripto masih berfluktuasi, meski sejatinya juga masih dalam tren bearish.
"Korelasi Bitcoin dengan saham teknologi tetap ada, tetapi tidak seburuk yang terjadi sebelum-sebelumnya," kata Edward Moya, analis pasar senior di Oanda, dikutip dari CoinDesk.
"Tampaknya Wall Street percaya bahwa kripto mendekati dasar dan akan menjadi strategi diversifikasi yang menarik begitu imbal hasil Treasury mencapai puncaknya," tambah Moya.
Pasar saham global yang kembali lesu terjadi karena kekhawatiran pelaku pasar bahwa resesi tidak akan menghentikan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) menaikkan suku bunga.
Hal ini sejalan dengan survei yang dilakukan Reuters, di mana The Fed akan semakin agresif menaikkan suku bunga, dan 'penderitaan' yang lebih besar akan datang.
Sebanyak 59 dari 83 ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan The Fed akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada November. Kemudian, di Desember, The Fed diperkirakan akan menaikkan lagi sebesar 50 basis poin menjadi 4,25-4,5%.
Jika sesuai prediksi, maka suku bunga The Fed akan berada di level tertinggi sejak awal 2008, atau sebelum krisis finansial global.
Sebelum terkoreksi lagi, bursa saham global sempat rebound setelah adanya kabar baik yang datang dari Inggris, di mana bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) berencana untuk membeli obligasinya untuk menenangkan kekacauan pasar dan menstabilkan kembali poundsterling.
Kendati demikian, nyatanya poundsterling kembali melemah 1% terhadap dolar AS ke posisi GBP 1,078/US$. Poundsterling menjadi salah satu mata uang yang terdampak dari perkasanya dolar AS.
BoE kembali melakukan quantitative easing (QE), dan dikonfirmasi nilainya sebesar GBP 65 miliar. Pasar awalnya menyambut baik keputusan tersebut, QE memang bisa mengerek kenaikan bursa saham.
Tetapi, kini pasar menjadi bingung, sebab kebijakan tersebut tentunya berbalik dengan langkah BoE menaikkan suku bunga dengan agresif guna meredam inflasi.
Sementara itu, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury) tenor 10 tahun kembali naik setelah sempat turun sejenak pada hari sebelumnya, meskipun sempat mencapai 4%. Yield Treasury tenor 10 tahun terakhir naik menjadi 3,79%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/vap)