
Stok BBM Beri Sinyal Konsumsi Membaik, AS Nggak Jadi Resesi?

Jakarta, CNBCÂ Indonesia -Â Stok minyak mentah dan bahan bakar Amerika Serikat secara mengejutkan turun pada pekan lalu. Peningkatan tersebut didorong oleh permintaan bahan bakar yang naik dan penyulingan memangkas produksi, menurut laporan Administrasi Informasi energi (EIA).
Persediaan minyak mentah turun 215.000 barel dalam pekan yang berakhir pada 23 September 2022 menjadi 430,6 juta barel. Angka ini di bawah ekspektasi analis dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters yang memproyeksikan stok minyak mentah akan naik 443.000 barel.
![]() Stok minyak mentah AS |
Stok minyak mentah di pusat pengiriman minyak Cushing, Oklahoma, naik 692.000 barel pada pekan lalu. "Ini adalah laporan yang cukup bullish. Itu adalah kejutan menarik untuk minyak mentah. Itu berarti 1 juta barel akan keluar dari pintu." kata Robert Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho.
Penarikan bahan bakar didorong oleh lonjakan produk penyulingan yang dipasok secara menyeluruh dengan peningkatan penggunaan untuk bahan bakar jet, bahan bakar minyak sulingan, dan bensin.
"Narasi bahwa permintaan melambat tidak berhasil, karena total permintaan pasokan produk lebih tinggi dari tahun lalu, yang mengubah momentum negatif di pasar," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group di Chicago.
Sementara itu minyak kilang turun 604.000 barel per hari. Tingkat pemanfaatan kilang turun 3 poin persentase dalam seminggu, membuat penggunaan kapasitas keseluruhan menjadi 90,6%.
Persediaan bensin AS turun 2,4 juta barel dalam seminggu menjadi 212,2 juta barel. Angka ini jauh dari ekspektasi untuk kenaikan 709.000 barel. Stok sulingan yang meliputi solar dan minyak pemanas turun 2,9 juta barel.
![]() Stok bensin AS |
Impor bersih minyak mentah AS turun 1,6 juta barel per hari. Sedangkan ekspor melonjak menjadi 4,6 juta barel per hari.
Penurunan dari persediaan minyak mentah maupun bensin menjadi angin segar bagi para pelaku pasar. Sebab ini bisa menjadi sinyal bahwa permintaan minyak di AS masih tinggi. Optimisme ini tercermin dari harga minyak West Texas Intermediate (WTI) melambung 4,65% ke US$82,15 per barel pada perdagangan kemarin (28/9/2022).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras) Next Article Minyak Mentah Dunia Lagi Galau, Ada Apa?
