
AS Ingin Jual Cadangan Minyak, Cuannya Buat Investasi EV

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat akan mengganti fungsi Cadangan Minyak Strategis (SPR) dari cadangan untuk menstabilkan pasokan minyak menjadi alat meraup 'cuan'.
Partai Demokrat mengajukan rencana yang akan memungkinkan pemerintah AS untuk membeli dan menjual minyak mentah dari cadangan daruratnya untuk mendapatkan keuntungan dan menggunakan uang itu untuk mendanai infrastruktur pengisian mobil listrik.
Melalui Rancangan Undang Undang (RUU) Buy Low and Sell High Act, Departemen energi AS akan diberikan lebih banyak kebebasan untuk melakukan penjualan dan pembelian sebanyak 350 juta barel dariĀ SPR. Jumlah tersebut akan dialokasikan untuk transaksi cepat dan ditetapkan sebagai "Cadangan Minyak Bumi Ekonomi" yang baru.
Asal tahu saja, saat ini penggunaan SPR dirancang untuk menjadi pengganti sementara pada saat kekurangan energi atau gangguan pasokan, bukan alat keuangan. Meskipun Presiden memiliki kebebasan yang luas untuk memulai penarikan di tengah guncangan pasokan, penjualan dan pembelian non-darurat sering diarahkan oleh Kongres.
Jika usul itu disetujui, ini akan menjadi perubahan besar dalam pengelolaan cadangan minyak darurat. Penggunaan SPR sendiri secara resmi ditetapkan pada 1970-an setelah embargo minyak Arab sebagai alat untuk mengatasi gangguan pasokan energi yang parah.
Saat ini penggunaan cadangan minyak mencapai puluhan juta barel, digunakan untuk menjinakkan harga energi yang melambung tinggi. Penyebabnya dipicu oleh dikucilkannya Rusia dari sistem keuangan dunia dan embargo minyak Rusia.
Perwakilan Frank Pallone Jr., seorang Demokrat dari New Jersey, mengatakan RUU itu membantu kami mendapatkan kembali kendali atas harga gas domestik dan melindungi pengemudi dari fluktuasi harga di masa depan.
Skemanya beli murah, jual mahal. Misalnya Departemen Energi membeli minyak untuk cadangan ekonomi ketika harga turun di bawah US$60 per barel dan menjualnya ketika harga naik di atas US$90. Cuannya akan diarahkan ke inisiatif kendaraan listrik dan program bantuan teknis baru yang dirancang untuk meningkatkan produksi minyak mentah di kilang sekutu asing.
RUU ini juga berisi ketentuan memperluas cadangan bahan bakar pemerintah dengan membangun jaringan cadangan produk minyak sulingan di seluruh AS dengan kapasitas penyimpanan 250 juta barel bensin dan solar yang dimurnikan di dalam negeri.
Pada saat yang sama, Northeast Home Heating Oil Reserve akan berukuran empat kali lipat untuk menyimpan hingga 4 juta barel minyak sulingan. Kemudian melarang minyak dari cadangan, baik mentah dan produk olahan, untuk diekspor ke perusahaan yang dimiliki atau dipengaruhi oleh China atau negara-negara di bawah sanksi AS.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras) Next Article Usai Serangan Iran ke Israel, Harga Minyak Dunia Tergelincir