Macquarie Labeli 'Outperform' Saham GOTO, Target Harga Rp 324

dhf, CNBC Indonesia
Senin, 26/09/2022 11:10 WIB
Foto: RUPS GOTO (dok GOTO)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Macquarie Sekuritas Indonesia menyematkan predikat outperform untuk saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), perusahaan teknologi dengan ekosistem terlengkap di Asia Tenggara, seiring dengan strategi monetisasi dan kemampuan efisiensi yang lebih baik.

Istilah outperform ini biasa digunakan untuk saham-saham yang kenaikan harganya diperkirakan bisa melebihi acuan pasar (indeks harga saham) atau terkadang disebut juga dengan market outperform.

Berdasarkan riset terbaru per 21 September 2022, dua analis Macquarie yakni Ari Jahja dan Akshay Sugandi, mematok target harga (target price) saham GOTO di level Rp 324/saham dengan beberapa pertimbangan.


Macquarie menilai bahwa dengan monetisasi dan efisiensi yang lebih baik, GOTO dipercaya bisa mendapatkan rating yang lebih baik. Macquarie menilai harga saham GOTO lebih tangguh (resilient) dibandingkan dengan harga saham perusahaan teknologi sejenis.

Target harga Rp 324 ini merefleksikan rasio nilai enterprise value/pendapatan bersih atau EV/net revenue sebesar 16,2 kali atau 9,0 kali pendapatan kotor estimasi 2024.

"[Perhitungan ini] didukung oleh penilaian dengan metodologi arus kas terdiskon atau discounted cash flow (DCF) dan sum-of-the-parts (SOTP). Saham GOTO diperdagangkan pada konsensus EV/net revenue 2023-2024 17 kali dan 11 kali," tulis dua analis Macquarie tersebut, dikutip Jumat (23/9/2022).

Sebagai informasi, SOTP adalah proses menilai perusahaan dengan menentukan berapa nilai divisi agregatnya jika dipisahkan atau diakuisisi oleh perusahaan lain. Sementara DCF ialah metode untuk mengukur potensi dalam sebuah peluang investasi.

Mengacu data penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Jumat lalu (23/9/2022), saham GOTO ditutup stagnan Rp 264/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 313 triliun. Nilai perdagangan saham GOTO dalam sepekan (19-23 September) mencapai Rp 1,08 triliun dengan volume perdagangan 4,24 miliar saham.

Sumber: Bursa Efek Indonesia
Deretan saham dengan frekuensi perdagangan paling aktif sepekan kemarin.

Menuju Margin Positif

Menurut Macquarie, ekosistem GOTO berhasil mencatatkan tingkat pertumbuhan nilai transaksi bruto (gross transaction value/GTV) dan pendapatan kotor yang pesat dengan rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) antara 23-27%.

Sementara itu, peningkatan pendapatan bersih juga diprediksi lebih pesat lagi yakni 52% periode 2021-2025. Tingkat komisi kotor (gross take rate) yang diterima GOTO juga diperkirakan naik menjadi 4,3% di 2025 dari 3,7% di kuartal 2-2022 dengan faktor pendorongnya adalah kondisi makroekonomi dan pembukaan kembali aktivitas ekonomi nasional.

Sumber:Macquarie
Tren pertumbuhan GTV

"Untuk Q3-2022, GOTO mematok GTV dan pendapatan kotor masing-masing Rp 151-156 triliun dan Rp 5,7-6 triliun, angka ini cukup rasional dan kami melihat dampak penerapan tarif baru juga mampu diatasi dengan baik," tulis Macquarie. "Kami percaya GOTO bisa mencapai kontribusi margin positif di 2024 dan EBITDA positif di 2027 seiring peningkatan pendapatan bersamaan dengan pemangkasan biaya."

Menurut Macquarie, keunggulan GOTO adalah fokus utama dan posisinya sebagai satu-satunya penyedia layanan dan pemimpin pasar nomor satu di segmen on-demand, e-commerce, dan financial technology di Indonesia, yang merupakan pasar terbesar di Asia Tenggara. GOTO satu-satunya perusahaan yang melayani dua per tiga dari total pengeluaran rumah tangga di Indonesia.

Foto: Sumber:Macquarie
Perkiraan tren kontribusi margin hingga 2024.

Di bisnis on-demand melalui Gojek juga masih menjadi pemimpin pasar di bisnis mobilitas, online food delivery, dan logistik. Segmen on-demand di Indonesia sudah mencapai margin kontribusi positif di Februari dan Maret 2022.

Macquarie menilai bahwa kenaikan tarif ojek online (ojol) lewat peraturan Kementerian Perhubungan tidak akan membawa pengaruh yang berarti untuk bisnis GOTO. "Secara keseluruhan, kami melihat bahwa peraturan tarif baru ini memiliki kemungkinan untuk meningkatkan pendapatan pengemudi dan perusahaan dari sisi harga, tetapi volume akan terpengaruh," tulis analis Macquarie.

Di bisnis e-commerce, Tokopedia juga masih menjadi e-commerce nomor satu di Indonesia dengan pilihan barang produk dan digital yang sangat beragam, memiliki lebih dari 865 juta kode unik atau stock keeping unit (SKU) dan total traffic bulanan mencapai 150 juta visit.

Adapun di layanan fintech melalui GoTo Financial (GTF), GOTO adalah satu-satunya perusahaan yang bisa memfasilitasi transaksi antara konsumen, merchant, dan mitra driver, dan mitra pihak ketiga melalui solusi pembayaran menyeluruh. Solusi itu, mulai dari: e-money dan e-wallet (GoPay), layanan keuangan (GoPayLater, GoPayLater Cicil, GoModal), payment gateway online dan offline (Midtrans), cloud POS products (Moka), dan solusi bisnis merchant (GoBiz, GoStore, dan Selly).

"Kami mengharapkan pertumbuhan yang kuat untuk lini bisnis fintech, mengingat frekuensi penggunaan yang tinggi dan penetrasi BNPL [buy now pay later] yang lebih tinggi."




(dhf/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat