Simak! BI Buka-bukaan Soal Situasi Dolar AS Tembus Rp15.100

MAIKEL JEFRIANDO, CNBC Indonesia
26 September 2022 10:19
CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Amerika Serikat (AS) semakin perkasa atas hampir semua mata uang di dunia. Termasuk rupiah, yang pada saat ini harus bertengger di level Rp 15.100/US$.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI), Edi Susianto kepada CNBC Indonesia, Senin (26/9/2022) menjelaskan bahwa situasi ini dipengaruhi oleh eksternal, khususnya perlambatan ekonomi global hingga menuju resesi.

"Trigernya kekhawatiran ekonomi global yang terus melambat bahkan bisa resesi di tengah laju inflasi yang masih tetap tinggi," ujarnya.

Indeks dolar AS pada perdagangan Jumat lalu meroket hingga 1,65% ke 113,192, menjadi yang tertinggi sejak Mei 2002. Dalam sepekan, indeks yang mengukur kekuatan dolar AS ini melesat 3,12%.

Sementara Rupiah mengawali perdagangan dengan melemah 0,1% ke Rp 15.050/US$. Tetapi tidak lama langsung jeblok 0,47% ke Rp 15.105/US$. Level tersebut merupakan yang terlemah dalam lebih dari 2 tahun terakhir.

Akan tetapi ini tidak hanya terjadi pada Indonesia. Sederet mata uang negara berkembang lainnya juga turut menderita karena penguatan dolar AS. Antara lain Won Korea Selatan, Baht Thailand, Peso Filipina, dolar Singapura, Rupee India dan Ringgit Malaysia.

Bank Indonesia akan selalu berada di pasar untuk melakukan triple intervention atau intervensi di Domestic Non-Delivery Forward (DNDF), di pasar spot, sampai ke pasar Surat Berharga Negara (SBN).

"Kita tetap mengawal dengan triple intervention, agar supply demand valas tetap terjaga sehingga pelemahan rupiah lebih smooth atau tidak ekstrim," pungkasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI, Jepang, China Hingga Korsel Siap 'Buang' Dolar AS di 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular