
Cek Deretan Saham Kasih Cuan Jumbo 10 Tahun Terakhir! Punya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun 2022 ini memang menjadi tekanan tersendiri bagi bursa saham Tanah Air, ketidakpastian global terus menghantui pasar finansial Indonesia. tapi nyatanya tahun 2022 menjadi salah satu tahun gemilang bagi korporasi Indonesia.
Selain pembukaan ekonomi yang lebih luas dan pulihnya daya beli serta pertumbuhan ekonomi yang naik signifikan, tingginya harga komoditas turut menjadi kabar baik bagi dunia bisnis Tanah Air.
Tahun ini bursa saham Tanah Air menjadi satu dari sedikit pasar ekuitas global yang mampu memberikan pengembalian positif kepada para investor. Indeks acuan pasar saham domestik tahun ini mampu menguat nyaris 10% dan menjadi bursa dengan kinerja terbaik di kawasan Asia Pasifik.
Meski tahun ini dikhawatirkan dengan kondisi ekonomi global, investasi sepertinya masih jadi salah satu favorite investor untuk menambah pundi-pundi kekayaan. Tim Riset CNBC Indonesia mencatat terdapat beberapa saham yang mengalami kenaikan begitu fantastis sepanjang 10 tahun belakangan.
Berikut ini adalah sepuluh saham dengan 'cuan' ribuan persen di sepanjang 10 tahun terakhir.
Juara saham yang memberikan cuan paling banyak jatuh kepada PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) yang berhasil mencatatkan kenaikan mencapai 3.580% sepanjang 10 tahun berjalan.
Pada tanggal 30 Oktober 1990, ITMA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ITMA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 4.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000 per saham dengan harga penawaranRp 6.950 per saham.
Adapun Sumber Energi Andalan adalah emiten yang berusaha dalam bidang pertambangan dan ekspor impor, jasa konsultasi di bidang pertambangan dan energi, sebagai kontraktor di EPC (Engineering Procurement Construction) dan O&M (Operation and Maintenance) dalam sektor listrik.
Selanjutnya, bertengger di posisi kedua ada PT Indoritel Makmur Indonesia (DNET) yang mencatatkan kenaikan hingga 3.150% sepanjang 10 tahun terakhir.
Pada tanggal21 November 2000, DNET memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham DNET (IPO) kepada masyarakat sebanyak 64.000.000 dengan nilai nominal Rp 250 per saham dengan harga penawaran Rp 250 per saham.
Hingga hari ini Kamis (22/9/2022) DNET telah nanjak ke Rp 3.740/unit saham dengan market cap sebesar Rp 53,05 triliun.
Jika melihat perkembangan bisnisnya, DNET memang berkembang begitu signifikan. Berdasarkan laporan keuangan,laba bersih pemilik Indomaret tercatat tumbuh 120,83% menjadi Rp 645 miliar pada semester I-2022. Pada periode yang sama tahun lalu, laba Indoritel tercatat senilai Rp 288,25 miliar.
Indoritel berhasil mencatatkan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp 469,74 miliar, naik 46,7% dari periode Desember 2021 yakni sebesar Rp 320,24 miliar.
Selanjutnya, becokol diposisi ketiga dengan kenaikan saham ribuan persen jatuh pada PT Danasupra Erapacific (DEFI) di mana berhasil mencatatkan kenaikan 2209,63% sepanjang 10 tahun terakhir.
Sebagai informasi, DEFI mulai beroperasi pada tahun 1995, dan bergerak dalam bidang sewa guna usaha, anjak piutang dan pembiayaan konsumen.
Operasi perusahaan dibagi menjadi tiga divisi, yaitu leasing (menyediakan jasa keuangan dalam pengadaan barang modal seperti fasilitas dan produksi peralatan), anjak piutang (menyediakan layanan pembiayaan, yang akan membantu pengusaha memperbaiki modal kerja) dan pembiayaan konsumen (menyediakan layanan pembiayaan untuk barang konsumsi).
Meski demikian, kabar terbaru menyebutkan bahwa pada 24 Agustus 2022, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mencabut izin usaha perusahaan pembiayaan perseroan.
Dampak dari dicabutnya izin usaha adalah, perusahaan dilarang menggunakan kata finance, pembiayaan, dan/atau kata yang mencirikan kegiatan pembiayaan atau kelembagaan syariah, dalam nama perusahaan.
Kemudian, perusahaan juga dilarang melakukan kegiatan usaha di bidang perusahaan pembiayaan.
Selain itu, perusahaan juga wajib menyelesaikan hak dan kewajiban dengan seluruh pihak baik dengan seluruh debitur maupun seluruh kreditur, sesuai dengan perjanjian atau kesepakatan yang telah dibuat serta sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aum/aum) Next Article Harga Batu Bara To The Moon Taipan Makin Cuan