Gegara Fed, Harga Bitcoin Cs Makin Suram...

Market - chd, CNBC Indonesia
22 September 2022 10:15
Harga Bitcoin anjlok Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kripto utama kembali terkoreksi pada perdagangan Kamis (22/9/2022), karena investor khawatir akan dampak dari kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS).

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:35 WIB, Bitcoin merosot 2,65% ke posisi harga US$ 18.521,77/koin atau setara dengan Rp 278.382.203/koin (asumsi kurs Rp 15.030/US$). Sedangkan untuk Ethereum ambruk 6,55% ke posisi US$ 1.254,51/koin atau Rp 18.855.285/koin.

Berikut pergerakan 10 kripto utama pada hari ini.

CryptocurrencyDalam Dolar ASDalam RupiahPerubahan Harian (%)Perubahan 7 Hari (%)Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar)
Bitcoin (BTC)18.521,77278.382.203-2,65%-7,84%354,58
Ethereum (ETH)1.254,5118.855.285-6,55%-22,31%153,78
Tether (USDT)1,0015.0300,00%-0,01%67,97
USD Coin (USDC)1,0015.0300,01%0,01%49,97
BNB264,743.979.042-1,17%-3,92%42,82
Binance USD (BUSD)1,0015.0300,07%0,02%20,52
XRP0,46.012-2,47%18,97%20,06
Cardano (ADA)0,44026.616-4,22%-6,94%15,09
Solana (SOL)31,02466.231-2,84%-7,33%11,00
Dogecoin0,05737862-3,41%-5,17%7,62

Sumber: CoinMarketCap

Bitcoin terkoreksi ke bawah kisaran US$ 19.000, tepatnya di kisaran US$ 18.000, di tengah kekhawatiran investor atas dampak dari kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS).

Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) kembali menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 75 basis poin (bp), di mana kenaikan suku bunga The Fed sudah terjadi tiga kali beruntun.

Keputusan yang diperoleh dengan suara bulat 12 anggota komite tersebut akan menaikkan suku bunga acuan AS atau Federal Funds Rate (FFR) ke kisaran antara 3% dan 3,25%, level yang terakhir terlihat pada awal 2008.

Kenaikan ini sejatinya sesuai dengan ekspektasi pasar, akan tetapi komentar The Fed yang mengindikasikan sikap hawkish-nya membuat investor makin waswas. Tingkat suku bunga terminal atau posisi FFR di mana bank sentral akan mengakhiri rezim pengetatannya diproyeksikan akan mencapai 4,6%.

Bank sentral juga mengindikasikan bahwa pihaknya berencana untuk tetap agresif, menaikkan suku bunga menjadi 4,4% pada tahun depan. Angka ini naik dari proyeksi sebelumnya di Juni lalu yang diperkirakan akan mencapai 3,8%.

"Pesan utama saya tidak berubah sama sekali, FOMC sangat bertekad untuk menurunkan inflasi menjadi 2% dan kami akan terus melakukannya sampai pekerjaan selesai," kata Ketua The Fed, Jerome Powell saat konferensi pers, merujuk pidatonya di Simposium Jackson Hole di Wyoming bulan lalu.

Setelah pernyataan Powell tersebut, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury) tenor 2 tahun, yang sensitif dengan kebijakan suku bunga bank sentral menembus kisaran 4%, tepatnya di 4,112% pada Rabu malam waktu AS.

Sedangkan untuk yield Treasury acuan (benchmark) tenor 10 tahun berada di kisaran 3,5%, tepatnya di 3,556% pada Rabu malam waktu AS.

Dengan suku bunga yang akan terus naik dan yield Treasury tenor pendek yang juga makin tinggi membuat pasar kripto tidak diuntungkan. Sehingga prospek pemulihan pasar kripto cenderung sulit pada tahun ini.

Di lain sisi, harga Ethereum, kripto terbesar kedua di dunia makin terkoreksi dan menyentuh level terendahnya sejak awal 2021 lalu, meski Ethereum seharusnya mendapat sentimen positif dari migrasi yang disebut The Merge.

Setelah The Merge selesai pekan lalu, perombakan teknologi sangatlah penting dari jaringan Ethereum karena investor memprioritaskan potensinya, manfaat jangka panjang daripada dampak harga langsung.

Investor akan segera mengincar peningkatan "Shanghai" Ethereum tahun depan, yang akan memungkinkan penggunanya dapat menarik Ethereum yang dipertaruhkan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Investor Masih Khawatir Inflasi AS, Bitcoin dkk Ambles Lagi


(chd/vap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading