Deg-degan Tunggu RDG, Suku Bunga BI Bakal Naik Berapa Nih?

hadijah, CNBC Indonesia
21 September 2022 10:10
Logo bank sentral Indonesia, Bank Indonesia, seperti yang terlihat di Jakarta, Indonesia 19 Januari 2017. REUTERS / Fatima El-Kareem
Foto: REUTERS / Fatima El-Kareem

Jakarta, CNBC Indonesia - Konsensus pasar memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan kembali menaikkan suku bunganya dalam rapat dewan gubernur (RDG) minggu ini, Kamis (22/9/2022).

Sebanyak 14 institusi yang disurvei CNBC Indonesia, kompak menyakini suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) akan naik. Dari total tersebut, 12 di antaranya memperkirakan kenaikan hanya sebesar 25 basis points (bps), sisanya meyakini BI agresif dengan kenaikan 50 bps.

Macro Equity Strategist di Samuel Sekuritas Indonesia mengungkapkan pasar, baik investor dan bankir di pasar antar bank telah memperkirakan kemungkinan kenaikan suku bunga 25 bps dalam RDG BI minggu ini.

Dia melihat tanda-tanda tersebut dalam kurs INDONIA yang naik menjadi 3.39%, naik 58 bps dibandingkan sebulan lalu. Sementara itu, suku bunga JIBOR 12 bulan telah menguat sekitar 4.5%, naik 60 bps dibandingkan sebelum kenaikan suku bunga di bulan Agustus.

"Kami memperkirakan tidak ada pergerakan besar di pasar Indonesia, kecuali pada kurs rupiah," paparnya, dikutip Rabu (21/9/2022).

Head of Economic & Research UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja mengatakan ada kemungkinan BI menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps pada pekan ini.

Adapun, kenaikan 50 bps ini mungkin diambil BI jika The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuan sebesar 100 bps pada pekan ini. Menurutnya, BI perlu menjaga spread atau selisih antara suku bunga acuan dalam negeri dan AS terjaga untuk menjaga appetite investor.

"The Fed menaikkan suku bunga 100 bps artinya spreadnya menjadi sangat thinning terhadap BI rate sehingga frontloading kemungkinan terjadi (kenaikan) 50 bps semakin tinggi," kata Enrico dalam Power Lunch, CNBC Indonesia.

Langkah Kedepan

Ke depannya, Ekonom BCA Suryaputra Wijaksana menilai BI akan menaikkan suku bunganya secara moderat. Dia meyakini suku bunga BI akan mencapai 4,75% pada akhir tahun.

Artinya, BCA melihat ada peluang BI menaikkan suku bunga sebesar 100 bps tahun ini.

Piter A. Redjalam, Direktur Riset CORE Indonesia, memperkirakan BI akan tetap menjaga agar suku bunga acuan cukup akomodatif untuk pertumbuhan.

"Kenaikan suku bunga acuan pada tahun ini saya kira maksimum 75 bps lagi," paparnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (20/9/2022).

Dengan langkah yang terukur, Piter yakin suku bunga acuan BI pada tahun depan masih berada di kisaran yang cukup rendah. Level tersebut, lanjutnya, bisa mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dalam APBN KiTA di bulan Juli (27/7/2022), Menteri Keuangan Sri Mulyani meyakini suku bunga akan naik 100 bps tahun ini.

"kemungkinan akan mengalami kenaikan sekitar 100 bps sampai akhir tahun," katanya.

Saat itu, suku bunga acuan masih ditahan di 3,5%. BI telah menyesuaikan suku bunga menjadi 3,75% pada Agustus lalu. Dengan demikan, jika Sri Mulyani benar, suku bunga BI akan berada di kisaran 4,5% di akhir tahun.

Sri Mulyani sendiri sudah menegaskan bahwa dirinya membuka ruang bagi BI memutuskan arah suku bunganya secara independen dan kredibel. Namun, dia berharap kebijakan BI tidak menghambat pertumbuhan.

"Kita tidak ingin, dalam hal ini, menggunakan instrumen kebijakan yang berlebihan seperti suku bunga," tegasnya dalam forum #SpotlightOnAsean, dikutip Rabu (21/9/2022).

Pasalnya, kebijakan moneter yang berlebihan tersebut dapat berbahaya karena mematikan pemulihan ekonomi. Namun demikian, sebagai pemerintah, dia menyerahkan sepenuhnya kepada BI.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Inflasi Rendah? BI: Suku Bunga Harus Naik Lebih Tinggi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular