
Isu Resesi Tak Laku, Harga Emas Cuma 'Tunduk' ke The Fed

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas semakin ambruk menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC). Pada perdagangan Senin (19/9/2022) pukul 14:59 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.662,19 per troy ons. Harga emas melemah 0,76%.
Harga tersebut adalah yang terendah sejak 6 April 2020 atau dua tahun terakhir. Dalam sepekan, harga emas sudah anjlok 3,6% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih amblas 4,9% sementara dalam setahun anjlok 5,8%.
Analis dari City Index Matt Simpson harga emas akan terus bergejolak dan cenderung menurun menjelang rapat FOMC yang digelar bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) pada Selasa-Rabu pekan ini.
"Pergerakan emas akan bergejolak menjelang pertemuan FOMC. Emas sepertinya akan bergerak melemah ke kisaran US$ 1.680 untuk jangka pendek," tutur Simpson, seperti dikutip dari Reuters.
Simpson mengatakan harga emas bisa amblas jika The Fed menaikkan suku bunga di atas ekspektasi pasar. Sebagian besar pelaku pasar berekspektasi jika The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps.
"Kenaikan suku bunga yang lebih agresif bisa menjadi kartu mati bagi emas. Jika hal itu terjadi maka emas bisa terus melandai ke kisaran US$ 1.600-1.650 per troy ons," imbuh Simpson.
Selain The Fed, sejumlah bank sentral akan menggelar rapat moneter pada pekan ini dari bank sentral Swiss, Afrika Selatan, bank sentral China, bank sentral Inggris hingga Indonesia. Kecuali China, bank sentral di dunia diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan pada pekan ini.
Bank Dunia, akhir pekan lalu, mengingatkan tren kenaikan suku bunga global bisa memicu terjadinya resesi pada 2023. Emas merupakan aset aman yang biasanya dicari saat perekonomian memburuk. Namun, ANZ menilai isu resesi tidak akan cukup mampu mengangkat emas untuk saat ini.
"Dengan dolar AS yang terus menguat, isu ketegangan politik dan risiko ekonomi berdampak kecil terhadap pembelian emas sebagai aset aman," tulis ANZ.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Rekor Tertinggi Setahun, Yuk Pesta Pora Lagi!