Awal Pekan Suram! Harga Bitcoin Cs Masih Loyo Nih...
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kripto utama terpantau kembali melemah pada perdagangan Senin (19/9/2022), di tengah sikap investor yang menanti kebijakan moneter terbaru dari bank sentral Amerika Serikat (AS) dan bank sentral utama lainnya.
Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:00 WIB, Bitcoin terkoreksi 2,72% ke posisi harga US$ 19.456,94/koin atau setara dengan Rp 291.854.100/koin (asumsi kurs Rp 15.000/US$). Sedangkan untuk Ethereum ambruk 7,66% ke posisi US$ 1.341,45/koin atau Rp 20.121.750/koin.
Berikut pergerakan 10 kripto utama pada hari ini.
Cryptocurrency | Dalam Dolar AS | Dalam Rupiah | Perubahan Harian (%) | Perubahan 7 Hari (%) | Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar) |
Bitcoin (BTC) | 19.456,94 | 291.854.100 | -2,72% | -11,93% | 372,62 |
Ethereum (ETH) | 1.341,45 | 20.121.750 | -7,66% | -24,16% | 164,35 |
Tether (USDT) | 1,00 | 15.000 | -0,01% | -0,03% | 67,92 |
USD Coin (USDC) | 1,00 | 15.000 | -0,01% | 0,03% | 50,19 |
BNB | 267,32 | 4.009.800 | -3,51% | -9,95% | 43,20 |
Binance USD (BUSD) | 1,00 | 15.000 | 0,05% | 0,05% | 20,52 |
XRP | 0,3596 | 5.394 | -2,27% | 0,72% | 17,96 |
Cardano (ADA) | 0,4487 | 6.731 | -7,04% | -12,79% | 15,32 |
Solana (SOL) | 31,51 | 472.650 | -6,27% | -12,48% | 11,16 |
Dogecoin | 0,0581 | 872 | -5,97% | -9,64% | 7,69 |
Sumber: CoinMarketCap
Bitcoin bertahan di kisaran harga US$ 19.000 pada hari ini. Sedangkan untuk Ethereum terkoreksi ke kisaran US$ 1.300.
Investor yang menanti keputusan terbaru kebijakan moneter bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) membuat mereka masih cenderung enggan memburu aset kripto.
Diperkirakan, The Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuannya pada pekan ini. Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pasar melihat probabilitas sebesar 80% The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (bp), dan probabilitas sebesar 20% untuk kenaikan 100 bp.
The Fed diprediksi masih bersikap hawkish disebabkan karena inflasi di AS masih cukup tinggi. Sebelumnya pada pekan lalu, inflasi berdasarkan consumer price index (CPI) AS pada Agustus 2022 dilaporkan sebesar 8,3% (year-on-year/yoy).
Angka ini turun sedikit dari posisi Juli 2022 yang sebesar 8,5%. Angka ini juga masih lebih besar dari prediksi pasar dalam survei Reuters sebesar 8,1%.
Di lain sisi, inflasi Negeri Paman Sam sepertinya sudah 'mendarah daging'. Hal ini terlihat dari inflasi inti, yang tidak memasukkan sektor energi dan makanan. Inflasi inti justru melesat 6,3% (yoy), lebih tinggi dari bulan Juli 5,9%.
Dengan sikap pelaku pasar yang masih khawatir dengan inflasi dan pengetatan kebijakan suku bunga, maka sentimen dari migrasi blockchain Ethereum, yakni The Merge tak mampu mengangkat Ethereum dan kripto altcoin lainnya.
Sebelumnya, The Merge atau Ethereum Merge selesai dilakukan pada Kamis pekan lalu, di mana proses migrasi ini mengubah protokol dari sebelumnya Proof of Work (PoW) ke Proof of Stake (PoS).
Perubahan The Merge diklaim dapat mengurangi penggunaan energi hingga sekitar 99%. Adapun biaya transfer Ethereum setelah adanya The Merge turun sekitar 93%.
Namun, prediksi pengamat pun meleset, di mana sebelumnya mereka memprediksi bahwa jika The Merge selesai, maka akan mendorong harga Ethereum dan mengalami penguatan. Tetapi hal ini justru sebaliknya.
Faktor dari inflasi di AS dan pengetatan kebijakan moneter The Fed menjadi penghambatnya. Selain kedua faktor tersebut, pasar kripto juga terbebani oleh indeks dolar AS (dollar index).
Indeks yang mengukur kinerja si greenback terhadap enam mata uang dunia lainnya menguat 0,6% di sepanjang pekan lalu dan melesat 15% di sepanjang tahun ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/vap)