Depo Bangunan Bakal Bangun 3 Toko Baru Tahun Depan

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
Jumat, 16/09/2022 13:10 WIB
Foto: Paparan publik PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten ritel bahan bangunan, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO), menargetkan membuka tiga toko baru setiap tahun hingga 2025 sehingga target 21 gerai pada 2025 bisa tercapai.

Direktur Utama Kambiyanto Kettin mengatakan di tengah kondisi pasar pada semester II 2022 yang dipengaruhi oleh perkiraan tingginya tingkat inflasi, Perseroan berkomitmen melanjutkan fokus strateginya pada pengembangan dan diversifikasi produk, pengembangan dan perluasan channel termasuk berupa percepatan pembukaan gerai fisik.

"Ada di Rungkut sedang dibangun, 2 dari (target 3) toko tersebut dari Banjarmasin atau Balikpapan, bisa juga dari Banten atau Jogja. Itu ada 4-5 daerah yang sedang kami proses, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa bikin keputusan, minimum 3 (toko baru) bisa kami laksanakan. Anggaran belanja modal sangat bergantung pada luasnya toko," jelasnya dalam Public Expose Live 2022, Jumat (16/9/2022).


Dia mengatakan Pulau Jawa masih merupakan pusat pasar dengan kontribusi hingga 60%. Adapun pertumbuhan organik secara wilayah terbagi menjadi di Bali yang tumbuh sebesar 10,4%, diikuti Lampung yang tumbuh sebesar 9,6%, lalu penjualan online lewat WhatsApp juga menunjukkan kontribusi yang terus meningkat menjadi 7,4% pada semester pertama tahun 2022 ini dari sebelumnya 5,4% dari total penjualan.

Pencapaian Perseroan dalam mencatatkan kenaikan nilai basket size organic sebesar 17,9% dan pendapatan bulanan organik per meter persegi mencapai Rp 4,4 juta/m2, termasuk tinggi untuk industri supermarket bahan bangunan, merupakan parameter penting untuk mengukur tingkat kepercayaan konsumen kepada DEPO, sekaligus menjadi katalis bagi DEPO untuk menambah selling area dengan pembukaan gerai baru.

Direktur sekaligus Corporate Secretary DEPO Erwan Irawan Noer mengatakan untuk tahun ini, DEPO menargetkan membuka dua gerai baru, pertama sudah dibuka di Pondok Gede pada Februari 2022 dan yang kedua, akan dibuka di Medan pada November 2022. Yang di Medan bangunannya disewa dan tinggal renovasi, jadi kurang lebih capex yang dibutuhkan sebesar Rp 15-18 miliar.

Adapun pada paruh pertama 2022, DEPO berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 1,2 triliun, naik 4,6% dari periode tahun sebelumnya. Perseroan membukukan marjin laba bruto sebesar 18,4%, marjin EBITDA sebesar 5,2% atau Rp 64 miliar dan marjin laba tahun berjalan sebesar 3,4% atau sebesar Rp 41 miliar.

"Hingga akhir tahun, dengan beroperasinya gerai di Pondok Gede dan Jember, pendapatan diharapkan bisa Rp 2,55 - 2,6 triliun," jelasnya. 

Pendapatan usaha dikontribusikan dari segmen Bahan bangunan sebesar 62%, bahan Finishing sebesar 36% dan lain-lain sekitar 2%.

Selanjutnya dari sisi marjin laba kotor, pada segmen bahan bangunan mencatatkan marjin laba kotor sebesar 18% meningkat dari sebelumnya 17% sedang pada segmen bahan Finishing, marjin laba kotor adalah sebesar 19% meningkat dari sebelumnya 18%, sehingga secara total, margin laba kotor Perseroan menjadi 18,4% dari sebelumnya 17,8%.

Penggunaan Capex

DEPO tahun ini menganggarkan dana belanja modal (capex) sebesar Rp 80 miliar yang awalnya dianggarkan untuk pembangunan tiga gerai baru, yaitu di Pondok Gede, Rungkut, dan Medan.

"Hingga saat ini sudah terserap 30% namun hingga akhir tahun pun hanya akan terserap 65% karena ada perubahan rencana pembangunan," tegas Erwan.


(vap/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Positif Hingga Risiko Ekspor Indonesia ke AS Mengintai