Inflasi Masih Membayangi, Wall Street Dibuka 'Melempem'

Market - Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
15 September 2022 20:51
In this photo provided by the New York Stock Exchange, trader Americo Brunetti works on the floor, Thursday, March 25, 2021. Stocks are wobbling in afternoon trading Thursday as a slide in technology companies is being offset by gains for banks as bond yields stabilize.(Courtney Crow/New York Stock Exchange via AP) Foto: AP/Courtney Crow

Jakarta, CNBC Indonesia - Tiga indeks utama Wall Street kompak turun pada sesi pembukaan perdagangan hari ini karena laporan ekonomi yang menunjukkan gambaran suram dari ekonomi AS.

Dow Jones Industrial Average turun 72 poin, atau 0,2% menjadi 31.124,68.S&P 500 turun sekitar 0,4% menjadi 3.932,41 dan Nasdaq Composite turun 0,5% menjadi 11.633,24.

Saham Adobe turun lebih dari 11% setelah perusahaan mengumumkan kesepakatan US$20 miliar untuk membeli Figma, membebani Nasdaq.Sementara Chevron turun 1,9%, menekan Dow Jones.

Pada hari Kamis, penjualan ritel dan klaim pengangguran awal menunjukkan hasil yang lebih baik dari yang diharapkan.Data manufaktur juga menunjukkan ekonomi yang melambat.

Saat ini saham sedang mencari stabilitas setelah laporan inflasi yang lebih panas dari perkiraan mengirim mereka jatuh ke kinerja terburuk sejak 2020.Laporan indeks harga konsumen Agustus menunjukkan inflasi utama naik 0,1% pada basis bulanan, meskipun ada penurunan harga gas.

Inflasi yang sangat tinggi telah membuat investor khawatir bahwa Federal Reserve akan lebih agresif dengan kenaikan suku bunganya, meningkatkan kemungkinan resesi di AS.

"Kebijakan moneter bekerja dengan jeda 6 hingga 12 bulan. Kami yakin kondisi keuangan telah cukup ketat di seluruh ekonomi AS untuk menyebabkan resesi dangkal pada akhir tahun ini atau awal tahun depan," kata Chris Senyek dari Wolfe Research.

"Kondisi keuangan akan semakin ketat karena The Fed dan bank sentral lainnya terus menaikkan suku bunga dan mengejar [pengetatan kuantitatif] di bulan-bulan mendatang."

TIM RISET CNBC INDONESIA

Artikel Selanjutnya

Investor Menanti Rilis Inflasi, Wall Street Dibuka NaikTipis


(ras/ras)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading