
Kiprah Antam di Baterai Listrik Kian Nyata, Begini Rencananya

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berharap agar penandatanganan perjanjian definitif atau definitive agreement dengan dua partner raksasa baterai kendaraan listrik dunia dapat terealisasi pada tahun ini. Diantaranya yakni PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd (CBL) dan LG Energy Solution (LGES) untuk inisiatif proyek baterai kendaraan listrik terintegrasi.
Direktur Utama PT Aneka Tambang (Antam) Nico Kanter menjelaskan bahwa Antam telah memulai kerja sama pengembangan industri baterai EV dengan perusahaan global ternama seperti dengan CATL melalui Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co., Ltd. (CBL) dan LGES.
Dalam kerja sama tersebut perusahaan bakal menyediakan sumber daya nikel hingga pembangun smelter baik berteknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) maupun High Pressure Acid Leaching (HPAL).
"Sedang prekursor, katoda, baterai cell sampai ke battery recycling ini juga masih dalam part negosiasi. Kami sangat berharap bahwa kita tandatangani definitive agreement di akhir tahun ini," ujar dia dalam Webinar Hilirisasi Minerba: Industrialisasi Mineral Menuju Indonesia Emas, Kamis (15/9/2022).
Lebih lanjut, dia memaparkan bawa pada 14 April 2022, perusahaan telah menandatangani framework agreement antara konsorsium LGES dengan Antam dan IBC mengenai komitmen kerja sama secara end to end pembangunan industri EV battery di Indonesia dengan nilai investasi mencapai US$ 8 miliar.
Adapun IBC bersama dengan konsorsium LGES telah menyusun pra studi kelayakan untuk pembangunan industri EV battery terintegrasi. Saat ini perusahaan terus melakukan proses kesiapan, salah satunya yaitu pengalihan Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang akan dikerjasamakan dengan LGES.
Hal tersebut dilakukan guna mendukung percepatan pelaksanaan proyek daripada industri baterai mobil listrik itu sendiri. Begitu juga dengan CBL, perusahaan juga tengah menyiapkan peralihan IUP.
"CBL juga sama dtdangdantangi di tanggal yangs ama kita juga melakuakn persiapan pengalihan IUP wilayah tambang yang akan dikerjasamakan dengan CBL karena Antam begitu besar IUP nya. Sehingga kita harus spin off dua anak perusahaan untuk kita kerja sama dengan kedua perusahaan atau mitra kerja global company ini," kata dia.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Peran Antam & IBC di Mega Proyek Baterai Listrik Bersama CATL