Batu Bara Meroket, BUMI "Pede" Pendapatan 2022 Melesat 60%

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) optimistis pendapatan hingga akhir tahun bisa mencapai US$ 8-9 juta, seiring peningkatan produksi dan harga batu bara. Dengan begitu pendapatan bumi diproyeksi melonjak 48-66% dibandingkan pendapatan 2021 senilai US$ 5,42 juta
"Jika kami bisa terus meningkatkan produksi dan penjualan, maka pendapatan juga akan naik. Pendapatan tahun ini bisa sekitar US$ 8-9 juta, laba operasi dan laba bersih juga akan meningkat" kata Direktur BUMI Andrew Beckham, Kamis (16/9/2022).
Pada paruh pertama 2022, emiten batu bara ini berhasil mencatat pendapatan senilai US$ 3,8 miliar, atau meningkat 66% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya US$ 2,3 miliar. Dia mengharapkan kinerja positif ini akan terus berlanjut di kuartal III dan IV.
"Kami mengharapkan bisa meningkatkan produksi, tetapi meski produksi lebih rendah diharapkan tetap ada margin yang memungkinkan kami membukukan profit di akhir tahun," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur & Sekretaris Perusahaan Dileep Srivastava mengatakan 2021 menjadi tahun pemulihan setelah kerugian di 2020. Meski tahun ini ada peningkatan royalti, harga batu bara yang meroket membuat perusahaan tetap bisa mencatatkan laba.
Kinerja di semester I-2022 pun menurutnya berjalan dengan baik dan menjanjikan. Bahkan perusahaan bisa melampaui laba tahun lalu di semester I -2022.
"Kami optimistis bisa melakukan langkah signifikan untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik di akhir tahun, dan akan semakin baik di tahun depan," kata dia.
Sebelumnya dia mengatakan pendapatan pada semester I diperoleh dari kenaikan harga batu bara hingga 92%.
Hal ini mengimbangi output dan volume penjualan sebesar 14% dan 16% karena kondisi hujan deras yang terus menerus. Perusahaan juga berupaya mengendalikan biaya karena kenaikan harga bahan bakar.
"Royalti meningkat dari 13,5% pada 2021 menjadi 14% pada penjualan domestik dan hingga 28% pada ekspor di anak perusahaan KPC dan Arutmin," kata Dileep belum lama ini.
Dia menambahkan meski secara produksi turun akibat hujan deras berkepanjangan, BUMI berupaya meningkatkan produksinya saat cuaca lebih kering. Target produksi tahun ini berkisar 78-83 juta ton, dengan perkiraan harga rata-rata US$ 120-125 per ton.
[Gambas:Video CNBC]
Sukses Implementasi GCG, BUMI Raih Top 50 Mid Cap Company
(rah/dpu)