Dapat Pasokan Valuta Asing, Rupiah Sukses Menguat!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
15 September 2022 15:04
Pekerja pusat penukaran mata uang asing menghitung uang Dollar AS di gerai penukaran mata uang asing Dolarindo di Melawai, Jakarta, Senin (4/7/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah menguat tipis melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (15/9/2022). Rilis data neraca perdagangan yang mencatat surplus 28 bulan beruntun memberikan sentimen positif ke rupiah.

Melansir data Refinitiv, rupiah hair ini sempat menguat 0,2% ke Rp 14.875/US$, sebelum mengakhiri perdagangan di Rp 14.895/US$, menguat 0,07% saja.

Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini melaporkan ekspor Indonesia pada periode Agustus 2022 berhasil tumbuh 30,15% secara (year-on-year/yoy) mencapai US$ 27,91 miliar.

Sementara impor pada periode yang sama US$ 22,15 miliar naik 32,81% (yoy). Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia kembali surplus sebesar US$ 5,76 miliar.
Surplus tersebut lebih tinggi ketimbang konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 12 lembaga memperkirakan surplus neraca perdagangan pada Agustus sebesar US$ 4,12 miliar.

Ekspor tercatat mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah, melampau rekor sebelumnya pada April 2022 yang mencapai US$ 27,3 miliar, berdasarkan catatan CNBC Indonesia.

"Secara nilai mencapai ekspor mencapai US$ 27,91 miliar," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers, Kamis (15/9/2022).

Diketahui peningkatan ekspor terjadi pada sisi minyak dan gas bumi yang mencapai 64,4% menjadi US$ 1,72 miliar dan sisi non migas pertumbuhannya mencapai 28,3% menjadi US$ 26,1 miliar.

Sebagai catatan, gencarnya pertumbuhan ekspor pada Agustus dipicu oleh naiknya harga komoditas unggulan Indonesia, yakni batu bara.

BPS mencatat, harga batu bara ini menguat hingga 110,30% pada Agustus 2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Harga batu bara masih tetap tinggi sejak Maret 2022," papar Setiono. Selain batu bara, gas alam naik sebesar 117% pada Agustus 2022 dari tahun lalu.

Sukor Securitas menyebut surplus neraca perdagangan tersebut bisa membantu stabilitas rupiah di bulan ini.

Di bulan ini, Sukor juga memprediksi akan ada peningkatan capital inflow baik di pasar obligasi maupun saham, selain karena surplus neraca perdagangan, Bank Indonesia (BI) juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pekan depan.

Sementara itu ekonom Bank Mandiri, Faisal Rachman memprediksi dengan neraca perdagangan yang terus mencatat surplus, transaksi berjalan sepanjang 2022 diperkirakan juga akan surplus 0,03% dari produk domestik bruto (PDB). Artinya, pasokan valuta asing akan mengalir ke dalam negeri, sehingga bisa menjaga stabilitas rupiah.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Dari China Bakal Hadang Rupiah ke Bawah Rp 15.000/US$?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular