'Move On' dari Inflasi, Wall Street Dibuka Menguat

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
14 September 2022 21:09
People walk by a Wall Street sign close to the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., April 2, 2018. REUTERS/Shannon Stapleton
Foto: REUTERS/Shannon Stapleton

Jakarta, CNBC Indonesia - Tiga indeks Wall Street kompak menguat membuka perdagangan hari ini karena investor memanfaatkan harga murah setelah kemarin mencatatkan kinerja harian terburuk dalam dua tahun terakhir.

Dow Industrial Average menambahkan 106 poin, atau 0,3 menjadi 31.141,02.S&P 500 naik 0,4% menjadi 3.940,73 dan Nasdaq Composite bertambah sekitar 0,4%.

Chevron dan Merck adalah saham teratas di Dow, masing-masing naik lebih dari 1,5%.Kemudian Apple naik 0,5%.

Dow Jones merosot lebih dari 1.200 poin pada hari Selasa, atau hampir 4%, sedangkan S&P 500 kehilangan 4,3%. Nasdaq Composite turun 5,2%.Itu adalah penurunan satu hari terbesar untuk ketiga rata-rata sejak Juni 2020.

Pergerakan pasar tersebut terjadi setelah laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) Agustus menunjukkan inflasi utama naik 0,1% month-to-month/mtm meskipun ada penurunan harga gas.

Laporan inflasi semakin meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed, bank sentral Amerika, akan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bp) pada pertemuan 20-21 September. Laporan Agustus yang tinggi dapat membuat The Fed melanjutkan kenaikan secara agresif lebih lama dari yang diantisipasi oleh investor.

Berdasarkan perangkat CME FedWatch, peluang kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 75 bp menjadi 3,00% - 3,25% adalah 67,0%. Sementara peluang kenaikan suku bunga acuan sebesar100 bp menjadi 3,25% - 3,50% adalah 23%.

"Aksi jual Selasa adalah pengingat bahwa reli berkelanjutan kemungkinan memerlukan bukti yang jelas bahwa inflasi berada dalam tren menurun. Dengan ketidakpastian makroekonomi dan kebijakan yang meningkat, kami memperkirakan pasar akan tetap bergejolak di bulan-bulan mendatang," Mark Haefele, CIO dari UBS Global Wealth Management, kata dalam catatan kepada klien.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular