Krisis di Eropa, Berkah Untuk Bukit Asam (PTBA)

Verda Nano, CNBC Indonesia
13 September 2022 13:40
PTBA
Foto: dok PTBA

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membeberkan bahwa porsi penjualan ekspor batu bara melonjak dari 33% pada kuartal I-2022 menjadi 38% di kuartal II-2022. 
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTBA Farida Thamrin menjelaskan peningkatan ekspor terjadi karena suplai batu bara ke negara-negara di Asia melonjak. Misalnya India, Korea Selatan, Thailand, China, Kamboja.

Di sisi lain, manajemen tak menampik krisis energi di Eropa turut mengerek permintaan dari benua tersebut. Momentum ini yang dimanfaatkan perusahaan untuk melakukan penjajakan pada pasar Eropa dengan melakukan pengiriman batu bara ke Italia dan negara lainnya. Meski begitu, Farida tak merinci secara pasti berapa volume yang diekspor untuk pasar Eropa.

"Kami melihat komposisi dari negara-negara besar masih ada di Asia. Tetapi yang kita perlu cermati mulai dari tahun ini semester 1 ini, kami ada demand dari negara Eropa. Kita mulai dari Italia di semester 1 ini," ujarnya dalam acara Public Expose Live 2022, Selasa (13/9/2022).


Lebih lanjut, Farida mengatakan total produksi batu bara PTBA sendiri selama Semester I-2022 telah mencapai 15,9 juta ton. Hal tersebut didukung oleh peningkatan produksi batu bara khususnya di area Banko seiring dengan tingginya permintaan batu bara kalori rendah. Target produksi batu bara perusahaan sendiri pada tahun ini ditetapkan sebesar 36 juta ton, mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu yang hanya 30 juta ton.

"Dari angka tersebut di semester 1 pencapaian kita sudah sesuai rencana hampir 16 juta ton. Selebihnya di semester dua kami optimis angka yang bisa kami capai kurang lebih adalah 36 juta ton," kata dia.

Adapun per semester I-2022, PTBA membukukan laba bersih sebesar Rp 6,2 triliun, naik 246% dibanding periode yang sama di tahun lalu yang mencapai Rp 1,8 triliun. Pencapaian laba bersih didukung dengan pendapatan sebesar Rp 18,4 triliun, meningkat 79% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Posisi cadangan kas (cash reserve) terjaga dengan baik meski ada pembayaran dividen tertinggi sebesar Rp 7,9 triliun pada Juni 2022. Nett cash tercatat sebesar Rp 11,1 triliun.


(dhf/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Harga Batu Bara Terbang 17%, Sampai Kapan?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular