Pendapatan BMHS Non-Covid 19 Konsisten Naik 3 Tahun Terakhir

dhf, CNBC Indonesia
11 September 2022 16:20
PT Bundamedik Tbk resmi melantai di bursa saham pada Juli 2021 dengan kode saham BMHS punya sejarah panjang.
Foto: RS Bunda (Foto: ist)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bundamedik Tbk (BMHS) mencatat kenaikan pendapatan selain non-Covid-19. Sejalan dengan terkendalinya pandemi, kenaikan ini terjadi secara konsisten selama tiga tahun terakhir.

Kondisi itu tercermin dari pendapatan setiap kuartal BMHS sejak awal pandemi melanda. Pendapatan pada kuartal II-2020 sebesar Rp 197 miliar, kemudian naik jadi Rp 336 miliar pada kuartal II-2021 dam menjadi Rp 356 miliar pada kuartal II-2022.

Sejak masa pre-pandemi semester I-2019 hingga Semester I-2022, pendapatan perusahaan di luar pendapatan terkait Covid-19 tercatat naik 39% dengan total kenaikan pendapatan konsolidasi sebesar 55%. Sebagaimana yang telah disampaikan di Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, pendapatan non COVID-19 BMHS pada semester I-2022 adalah sebesar Rp 731 miliar.

"Kami yakin dengan strategi agresif dan perkembangan ekosistem kami saat ini untuk merealisasikan target bisnis di 2022. Seiring berakhirnya pandemi, kami menargetkan pertumbuhan pendapatan 20-30% di tahun depan dengan harapan sudah tidak ada lagi kasus COVID-19," ungkap Managing Director BMHS Nurhadi Yudiyantho dalam keterangan tertulis, Minggu (11/9/2022).

Pendapatan emiten healthcare seperti rumah sakit, saat ini sudah ternormalisasi seiring menurunnya angka COVID-19. BMHS mengimbangi penurunan pendapatan COVID-19 dengan kontribusi yang lebih tinggi dari bisnis inti (non-covid), yakni performa Centers of Excellence (COE) masing-masing unit bisnis BMHS.

Hal ini terlihat dari pertumbuhan bisnis inti yang naik 36% di 2Q2022 jika dibandingkan dengan 1Q2020 (sebelum covid). Hal ini diperkuat dengan jejak EBITDA Margin perusahaan yang terjaga dengan baik di 23% pada 1H2022 (EBITDA Margin dibandingkan dengan Pendapatan Net yang sudah dikurangi jasa medis dokter), dan pertumbuhan EBITDA yang konsisten naik 1% setiap tahunnya.

BMHS telah menyerap capex sebesar Rp318 miliar. Capex tersebut mayoritas dikontribusikan dari pembelian 3 Rumah Sakit baru, antara lain RSU Citra Harapan Bekasi, RSJP Paramarta Bandung dan RSIA Pusura Tegalsari yang berlokasi di Surabaya. Hingga pertengahan tahun ini, BMHS sudah mencapai target dengan penambahan 3 rumah sakit baru di tahun 2022.

Ekspansi Klinik Fertilitas Indonesia (KFI) dengan model bisnis berupa kerja sama dengan klinik obgyn juga berhasil menjangkau wilayah yang lebih luas di luar kota Jakarta dengan asset light capex. Dalam laporan terbaru 1H2022, disebutkan kini sudah ada total 126 KFI, dengan 23% di antaranya berada di luar Pulau Jawa.

Peningkatan jumlah rumah sakit yang signifikan juga seiring dengan peningkatan pasien non COVID-19 yang sudah mulai kembali berobat ke rumah sakit, khususnya untuk bedah elektif. Jumlah pasien rawat inap dan pasien rawat jalan tercatat masing-masing naik 42% dan 12% secara tahunan atau year on year (YoY). Untuk bedah elektif, pertumbuhannya tercatat naik hingga 41% YoY.


(dhf/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 10 Emiten Dengan Pendapatan Tertinggi di RI, Ada 3 BUMN Loh!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular