Review Sepekan

IHSG 'Tak Peduli' Dunia Kacau Balau! Melesat Dekati 7.300

Maesaroh, CNBC Indonesia
10 September 2022 10:00
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kinerja cemerlang pekan ini di tengah banyaknya sentiment negatif yang datang dari pasar domestik dan global.

Kenaikan harga BBM, krisis energi di Eropa, kenaikan tarif ojek online, volatilitas harga minyak, serta kenaikan suku bunga acuan bank sentral Eropa tidak mempan menghambat laju kencang IHSG.

Pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (9/9/2022), IHSG ditutup menguat 0,15% di 7.242,66. Posisi tersebut hanya kalah dari penutupan pada 21 April 2022 yang tercatat 7.276,19 dan menjadi rekor tertingginya sepanjang masa.

Total volume perdagangan kemarin menembus 32,4 miliar saham dengan total nilai transaksi Rp 14,6 triliun. Sebanyak 235 saham menguat, 288 saham turun, dan 177 saham stagnan.

Secara keseluruhan, IHSG masih menguat 0,91% dalam sepekan. Penguatan tersebut adalah yang tertinggi sejak pekan pertama Agustus 2022 di mana pada saat itu IHSG menguat 1,92% sepekan.
Selama sebulan terakhir, IHSG sudah melonjak 1,97%. IHSG bahkan kini sudah mendekati level psikologis barunya di 7.300.

Salah satu penopang besar pergerakan IHSG pada pekan ini adalah lonjakan harga batu bara. Harga batu bara melejit hingga mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa pada Senin pekan ini di posisi US$ 463,75 per ton.

Lonjakan harga batu bara mendongrak kinerja saham-saham produsen batu bara sekaligus pasar saham Indonesia sepekan terakhir.

Dalam sepekan, saham PT Bumi Resources (BUMI) melesat 7,87%, PT Indo Tambangraya Megah naik 7,04%, PT Energi Mega Persada (ENRG) melonjak 7,58%, PT Adaro Energy Indonesia (ADRO) melesat 4,50% sementara PT Bukit Asam (PTBA) menguat 1,2%.

Dalam lima hari perdagangan pekan ini, IHSG hanya sekali ditutup pada zona merah yakni pada Rabu dan selebihnya nyaman di zona hijau. IHSG bahkan tetap menguat 0,76% pada Senin lalu tengah keributan kenaikan harga BBM dan aksi demo besar-besaran.

Seperti diketahui, pemerintah akhirnya menaikkan harga Pertalite, Pertamax, dan Solar efektif berlaku sejak Sabtu (3/9/2022). Kenaikan diperkirakan melambungkan inflasi inflasi ke level di kisaran 7% dan menggerus daya beli.

Kenaikan memang membuat saham berbasis consumer goods sempat melemah seperti PT Unilever Indonesia, Japfa Comfeed Indonesia, dan PT Kalbe Farma.

Namun, IHSG tetap menguat bahkan menembus level psikologis 7.200 pada penutupan Senin pekan ini untuk menggenapkan kinerja cemerlangnya.

Kinerja positif IHSG juga tercermin melalui derasnya investor asing yang melakukan aksi beli (net buy). Dalam sepekan, net buy tercatat Rp 3,73 triliun di seluruh pasar.  Jumlah tersebut melonjak dua kali lipat dibandingkan pekan sebelumnya yang tercatat Rp 1,5 triliun. Pada Jumat kemarin, net buy mencapai Rp 995,72 miliar.

Investor asing getol membeli saham-saham perbankan seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Namun, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan. Dalam waktu dekat, risiko yang masih harus diwaspadai adalah kinerja IHSG itu sendiri. IHSG tercatat sudah reli cukup panjang sejak minggu terakhir bulan Juli 2022.

Lebih dari satu bulan IHSG sudah bergerak dengan pola uptrend. Bahkan IHSG terus mencoba mendekati level psikologis 7.300 dan level all time high-nya.

Kinerja positif IHSG juga sejalan dengan bursa global lainnya yang ikut menguat pada akhir pekan ini.

Pada perdagangan terakhir pekan ini, bursa Asia-Pasifik ditutup cerah bergairah. Indeks Hang Seng Hong Kong memimpin penguatan bursa Asia-Pasifik pada hari ini, yakni ditutup melejit 2,69% ke posisi 19.362,25. Sedangkan indeks Nikkei Jepang ditutup menguat 0,53% ke 28.214,75, Shanghai Composite China terapresiasi 0,82% ke 3.262,05.

Berikutnya indeks Straits Times Singapura ditutup melesat 0,91% ke posisi 3.262,95, ASX 200 Australia bertambah 0,66% ke 6.894,2, dan KOSPI Korea Selatan bertambah 0,33% ke 2.384,28.

Sementara itu ada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (9/9/2022), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 1,19% ke posisi 32.151,71. Indeks S&P 500 naik  1,53% ke 4.067,36 sementara itu indeks Nasdaq Composite melonjak 2,11% ke posisi 12.112,31. 

Pekan ini, S&P 500 menguat 3,65%, Dow Jones naik 2,66% sementara Nasdaq menguat 4,14%.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular