Bos INA: Investor dari 3 Benua Ikut Bangun 2 Tol Waskita Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembangunan infrastruktur yang dicanangkan Presiden Joko Widodo merupakan salah satu alat pengangkat dan multiplier effect luar biasa untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Chief Executive Officer (CEO) Indonesia Investment Authority (INA) Ridha Wirakusumah mengatakan pembangunan jalan tol sebagai salah satu infrastruktur penting ini sudah mengangkat derajat jutaan rakyat Indonesia. Serta PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), BUMN di bidang konstruksi sudah menyumbang karya yang luar biasa, termasuk pembangunan jalan tol.
"Sebuah kehormatan bagi kami dari INA, dan juga anggota konsorsium jalan tol, termasuk ADIA dari UAE, APG dana pensiun dari Belanda, dan CDPQ dari Kanada, untuk berkolaborasi dan investasi pada jalan tol yang dibangun dan dimiliki Waskita Karya Grup," ujarnya dalam acara Penyelesaian Transaksi Ruas Tol Kanci - Pejagan dan Pejagan - Pemalang antara Indonesia Investment Authority (INA) dan Waskita Toll Road, Selasa (6/9/202).
Anggota konsorsium yang dimaksud adalah Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), APG Asset Management (APG), dan Caisse de dépôtet placement du Québec (CDPQ).
"Sebagai informasi, jalan tol yang dimiliki ketiga investor kami ini mencapai 10.000 kilometer, atau empat kali jumlah tol yang ada di Indonesia saat ini," jelasnya.
Ridha mengungkapkan, bersama Waskita Karya Grup, INA merealisasikan investasi dua ruas jalan tol Trans Jawa, yakni Kanci - Pejagan dan Pejagan - Pemalang dengan total panjang sekitar 94 km yang kalau hari ini itu merupakan 8% dari seluruh tol Trans Jawa.
"Yang keuntungan manfaatnya sudah luar biasa. Jarak Cirebon-Semarang dipotong 50% dan 60 ribu mobil sudah melaluinya dan diproyeksikan jadi 110 ribu per hari pada 2030. Kota-kota yang dilalui tol ini mulai dari Cirebon, Tegal, Pemalang, Pekalongan dan kota kecil lainnya, tentunya juga Pelabuhan Patimban, airport Kertajati dan kawasan industri lainnya," jelasnya.
Ridha berharap adanya kedua ruas jalan tol tersebut dapat menciptakan kemakmuran pada masa mendatang, dan INA bisa berpartisipasi dalam pembangunan yang sustain.
"INA didirikan untuk berbagai misi, termasuk potensi pembiayaan bukan utang seperti co-investasi seperti saat ini, menarik investor global dan mengembangkan foreign direct investment. Seperti saat ini dapat dari 3 benua, dari Eropa, Amerika dan Timur Tengah. Semoga ini jadi membantu sinyal positif bagi Indonesia dan BUMN, kalau Indonesia siap menjadi tujuan investasi yang saling menguntungkan atau win-win," jelasnya.
Sebelumnya pada 14 April 2022, Indonesia Investment Authority (INA) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Waskita) mengumumkan kerja sama investasi untuk mempercepat pengembangan jalan tol di Indonesia.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Konfirmasi Dimulainya Transaksi (Confirmation of Transaction Commencement/CTC) antara INA dan anak usaha Waskita, PT Waskita Toll Road untuk sejumlah ruas Jalan Tol Trans Jawa mencakup ruas-ruas Tol Kanci - Pejagan dan Tol Pejagan - Pemalang.
Sesuai mandat, INA berperan menarik investasi domestik dan internasional (foreign direct investment) sebagai alternatif pembiayaan non-utang, yang digunakan untuk membangun infrastruktur berkelanjutan di Indonesia, termasuk pengembangan infrastruktur jalan tol.
Tahun lalu, INA menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) untuk membentuk platform investasi dengan komitmen hingga US$ 3,75 miliar untuk penanaman modal di sektor jalan tol dengan mitra strategis global, antara lain bersama Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), APG Asset Management (APG), dan Caisse de dépôtet placement du Québec (CDPQ).
Jokowi Happy, INA Pecah Telur Setelah 14 Bulan Dibentuk!
(vap/vap)