GMFI Rombak Jajaran Manajemen Nih! Begini Strukturnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Entitas anak usaha maskapai penerbangan BUMN Garuda Indonesia, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI), baru saja menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Dalam rapat tahunan tersebut salah satu mata acaranya adalah mengganti direksi dan juga komisaris.
Susunan pengurus GMF sebagaimana hasil keputusan RUPST adalah sebagai berikut.
- Komisaris Utama: Rahmat Hanafi
- Komisaris Independen: Ali Gunawan
- Komisaris: Maria Kristi Endahmurni
- Komisaris Independen: Gatot Sulistiantoro Dewa Broto
- Komisaris Independen: Agit Atriantio
Adapun susunan direksi GMFI saat ini adalah sebagai berikut.
- Direktur Utama: Andi Fahrurrozi
- Direktur Keuangan: Salusra Satria
- Direktur Human Capital & Corporate Affairs: Pudjo Sarwoko
- Direktur Line Operation: Mukhtaris
- Direktur Business & Base Operation: Ananta Widjaja.
Adapun kinerja GMFI, berdasarkan rilis yang diterima, Senin (5/9/2022) langkah pembenahan kinerja yang terus dilakukan GMF secara bertahap mulai menunjukkan hasil yang positif. Hal ini terwujud melalui beban usaha yang menyusut sebesar 18,3% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya, yakni dari USD 67,7 juta pada Q1 2021 turun menjadi USD 55,3 juta pada Q1 2022. Lebih lanjut, pada akhir kuartal pertama tahun 2022, GMFI juga berhasil mencatatkan perolehan EBITDA positif senilai 300,000 USD.
Selain itu, pada segmen bisnis perawatan mesin pesawat terdapat peningkatan permintaan layanan mencapai lebih dari 100% sebagai salah satu dampak positif dari melonjaknya permintaan reaktivasi pesawat.
"Reaktivasi menjadi salah satu asa dari perbaikan kinerja GMF ke depannya. Tentunya dengan ditopang dengan upaya menggarap potensi bisnis lain seperti perawatan pesawat private jets, konversi pesawat cargo, dan memaksimalkan kolaborasi dengan lessor untuk proyek redelivery. Semoga segala strategi yang diterapkan dapat mengakselerasi pemulihan hingga satu tahun ke depan," tutup Direktur Utama GMF, Andi Fahrurrozi.
GMF mengesahkan Laporan Tahunan tahun buku 2021 dengan membukukan pendapatan usaha sebesar USD 210,6 juta dan menekan kerugian hingga 70% dibanding tahun sebelumnya, dari USD 311,3 juta menjadi USD 94,5 juta.
Pendapatan ini merupakan hasil dari upaya pemulihan berkelanjutan yang digalakkan dalam menghadapi pandemi COVID-19. Langkah pemulihan berkelanjutan tersebut diwujudkan dengan perbaikan kinerja fundamental melalui strategi menjaga bisnis lebih lean dan mengatur belanja modal agar lebih efektif.
Upaya diversifikasi bisnis yang telah dicanangkan pada 2020 pun mulai menunjukkan hasil di tahun 2021, di antaranya pada segmen industri pertahanan dan power services. Pada Desember 2021, GMF berhasil mendatangkan dan melakukan perawatan pada pesawat Hercules C130 pertama milik Angkatan Udara Tentara Nasional Indonesia. Dari sisi pendapatan, segmen power services dan industri pertahanan berhasil mencatatkan peningkatan lebih dari 100% dibanding tahun sebelumnya.
Erick Thohir Bikin Blacklist Direksi & Komisaris Bermasalah
(RCI/dhf)