Rahasia yang Buat Harga BBM 3 Negara Tak Sampai Rp1.000/liter

Jakarta, CNBC Indonesia - Tiga negara berhasil menjaga harga BBM di bawah Rp 1.000/liter, meski minyak mentah dunia menyentuh US$100/barel tahun ini. Mereka adalah Venezuela, Libya dan Iran.
Catatan GlobalPetrolPrice.com, hingga 29 Agustus harga bensin di Venezuela dipatok US$0,022/liter. Dengan asumsi kurs rupiah Rp 15.000/US$, harga per satu liter di negara itu hanya Rp 330.
Ini terjadi karena menurut data worldometers.com, Venezuela merupakan negara produsen minyak terbesar ke-12 dunia. Rata-rata negara itu memproduksi 2,36 juta barel per hari (bph) dan hanya berada di belakang Meksiko dengan 2,48 juta bph.
Selain itu, konsumsi minyak negara tersebut cenderung kecil dibandingkan dengan limpahan produksinya. Yakni hanya 289 ribu barel/hari, artinya tingkat konsumsinya 12% dari produksinya.
Terakhir adalah pemerintah Venezuela juga memberikan subsidi pada harga minyaknya untuk bisa dinikmati rakyatnya. Venezuela juga memegang harga BBM termurah hingga saat ini.
Sementara itu, Libya menjual harga BBM-nya hanya US$0,3 per liter atau Rp 450/liter. Alasannya serupa seperti Venezuela, Libya merupakan negara akan minyak dan catatan Energy Information Administration (EIA) AS menyebutkan cadangan minyak Libya mencapai 3% cadangan minyak global dan 39% dari cadangan minyak Benua Afrika.
Tingkat konsumsinya pun cenderung rendah yakni 200 ribu bph berbanding dengan produksinya mencapai 500 ribu bph. Anggaran subsidi BBM dan listrik dengan porsi yang terbesar juga dikeluarkan pemerintah setempat.
Iran menjual harga minyaknya hanya 0,053/liter atau Rp 795/liter. Negara tersebut juga merupakan salah satu yang kaya akan minyak dengan produksi mencapai 4,38 juta bph dan menduduki peringkat ke-7 dunia.
Iran juga mencatatkan surplus neraca minyak yakni konsumsi berada di kisaran 1,7-1,8 juta bph. Selain itu pemerintah juga menggelontorkan subsidi yang membuat harga BBM tetap murah.