Sri Mulyani Bocorkan 2 Kuncian Pertumbuhan Ekonomi di 2023

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Rabu, 31/08/2022 12:01 WIB
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi keterangan pers Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 di Aula Chakti Budhi Bhakti (CBB), Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa, (16/8/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah meyakini pertumbuhan ekonomi pada tahun depan akan tetap tinggi, yaitu di kisaran 5,3%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif tinggi ini akan ditopang oleh dua hal, yakni investasi dan sektor manufaktur.

Keduanya, menurutnya, akan berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah akselerasi transformasi ekonomi tahun depan. Pemerintah memperkirakan investasi akan tumbuh 6,1% tahun depan.


"Investasi pada kuartal III-2022 akan tumbuh sekitar 3%, jadi untuk mencapai investasi yang tumbuh 6,1% diperlukan banyak sekali dukungan perbankan, capital market dan dari sisi ease of doing business untuk meng-attract capital inflow," ujar Sri Mulyani.

Sementara itu, Sri Mulyani memperkirakan manufaktur akan menunjukkan pertumbuhan produksi kuat sebesar 5,3% tahun depan. Selain manufaktur, Sri Mulyani mengungkapkan produksi perdagangan juga akan tumbuh sebesar 5,4% tahun depan.

"Kita melihat perdagangan ini cukup resilient, penerimaan pajak kita itu relatif stabil kuat meskipun dalam situasi kita dihadapkan pada Omicron," tegasnya.

Kendati memiliki 'kuncian' untuk pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada tahun depan, mantan pejabat Bank Dunia ini mengingatkan bahwa masih ada sektor-sektor yang terdampak paling parah akibat pandemi a.l. konstruksi, transportasi dan akomodasi.

Ketiga sektor ini mungkin baru pulih secara baik pada 2023. "Tentu kalau tidak terpengaruh situasi global yang masih sangat dinamis," pungkasnya.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Ramal Nasib Rupiah-Pasar SBN Saat Perang Memanas & Bunga Ditahan