Dampak Kenaikan Harga Pertalite Buat Blue Bird, Separah Itu?

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
30 August 2022 18:38
Cover Insight, Blue Bird
Foto: Cover Insight/Blue Bird/CNN Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), utamanya Pertalite, tengah berembus kencang. Oleh karena itu, PT Blue Bird Tbk (BIRD) tengah menyiapkan beberapa langkah untuk mengantisipasi.

Adrianto Djokosoetono, Wakil Direktur Utama BIRD mengatakan rencana kenaikan harga BBM ini sedikit banyak memiliki dampak bagi operasional Bluebird.
Pasalnya, sebagian besar armada taksi Bluebird menggunakan bahan bakar Pertalite untuk operasional sehari-hari.

"Sehingga untuk meningkatkan efisiensi operasional, Bluebird telah mengkonversi 23% dari total armada Bluebird yang beroperasi ke bahan bakar CNG (Compressed Natural Gas), dan melakukan pengadaan taksi listrik," jelas Andre kepada CNBC Indonesia, Selasa (30/8/2022).

BIRD berharap langkah-langkah ini dapat membantu Perseroan meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi wacana dampak kenaikan BBM ke depan.

Soal dampak kenaikan tarif akibat dampak kenaikan BBM, Andre mengatakan masih meninjau sampai ada keputusan resmi dari pemerintah mengenai ketentuan harga Pertalite yang baru.

"Penyesuaian tarif tersebut akan dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan daya beli konsumen dan kondisi pasar sejalan dengan komitmen kami memberikan layanan mobilitas terbaik yang aman, nyaman dan dapat diandalkan bagi seluruh masyarakat Indonesia," tegas Andre.

Adapun saat ini, tarif reguler Bluebird di wilayah Jabodetabek untuk flagfall (yang sering disebut tarif buka pintu) Rp 6.500 dan setiap kilometer Rp 4.700.

Sebelumnya, Direktur Utama Blue Bird Sigit Djokosoetono mengatakan masalah tarif di Blue Bird memperhatikan sisi demand bukan karena ikut-ikutan karena yang lain naik, misalnya tarif ojek online.

"Kami sudah punya range-nya dan bisa sesuaikan dengan pasar. Dalam hal ini, kami tidak merasa perlu reaktif terhadap adanya kenaikan tarif ojol," jelas Sigit, Kamis (11/8/2022).

Menurutnya hal ini justru membuat Blue Bird harus mempertahankan tarif dengan memperhatikan supply dan demand. Apalagi menurutnya secara pasar juga berbeda antara Blue Bird dengan ojol.

"Kami melihat dampaknya akan baik karena kalau selisihnya makin sedikit antara roda dua dengan roda empat, mendingan roda empat apalagi dalam kondisi hujan, kasihan ojol dan juga penumpang," kata Sigit.

Seperti diketahui, isu kenaikan harga BBM kian nyata pasca belakangan ini banyak 'kode keras' yang diberikan pemerintah. Mulai dari menaikkan suku bunga, penundaan tarif ojol, hingga baru-baru ini pemerintah mengumumkan akan menggelontorkan bantuan sosial (bansos) yang totalnya mencapai Rp 24,17 triliun. 


(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cerita Bos Taksi Blue Bird Nyamar Jadi Sopir Seharian

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular