
Semester I, WEGE Cetak Laba Bersih Rp 65,30 M

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) meraih Laba bersih sebesar Rp 65,30 miliar dan pendapatan sebesar Rp 1,18 triliun sepanjang semester I-2022. Direktur Utama PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Hadian Pramudita mengatakan pencapaian ini karena komitmen perusahaan untuk fokus pada peningkatan laba perusahaan dan melakukan pengelolaan keuangan, terutama biaya dengan baik.
"Perusahaan juga mampu mengendalikan kontrak-kontrak yang diperoleh melalui efisiensi pengendalian secara berjenjang dan sentralisasi serta strategi pengembangan bisnis perusahaan," ujar Hadian dalam keterangan tertulis, Selasa (30/8/2022).
Industri Modular, lanjut Hadian, memberikan kontribusi terhadap Pendapatan WEGE sebesar Rp 97,48 miliar atau tumbuh 565,13% secara YoY dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp 14,66 miliar.
"Segmen konsesi memberikan kontribusi terhadap Pendapatan WEGE sebesar Rp 20,57 miliar, tumbuh 98,75% secara YoY dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 10,35 miliar," jelasnya.
Adapun untuk Kas dan Setara Kas per 30 Juni 2022 tercatat mencapai Rp 525,18 miliar, total Ekuitas senilai Rp 2,41 triliun dan total Aset sebesar Rp 5,73 triliun.
Selain itu, WEGE juga mampu menjaga Gross Profit Margin di level 9,40%, meningkat dari tahun sebelumnya dengan Operating Profit Margin (OPM) di level 6,27% dan Net Profit Margin (NPM) di level 5,52%.
Sementara rasio DER yaitu sebesar 1,38 (kali), Gearing Ratio sebesar 0,30 (kali), dan Current Ratio sebesar 1,86 (kali). Dia menegaskan perolehan ini membuat WEGE memiliki tingkat likuiditas dan fundamental yang sehat.
Untuk capaian kontrak baru, hingga Agustus 2022 WEGE telah mencapai Rp 3,35 triliun atau 47,17% dari target kontrak baru 2022 sebesar Rp 7,10 triliun.
Komposisi kontrak baru hingga Agustus 2022 diperoleh dari proyek Bandara Kediri, proyek pembangunan Gedung Produksi PT Bio Farma, proyek pembangunan Gedung 1 & 2 Taman Inovasi ITB Bandung, RSUD Kalideres, Renovasi Gedung Bio Farma no.14 dan proyek pembangunan Masjid Al Hidayah Bogor fase 1 dengan total Rp 3,35 triliun.
Ada juga kontrak dari Modular serta Konsesi mencapai Rp 72,05 miliar. Dari kontrak baru tersebut menunjukkan komposisi pasar BUMN sebesar 25,55%, pemerintah 19,37% dan swasta sebesar 55,08%.
"Kami optimis dan terus berusaha untuk bisa meraih pasar agar target kontrak baru di tahun ini dapat tercapai, karena WEGE masih membidik proyek dari pemerintah dan BUMN di samping proyek dari swasta", pungkasnya.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Optimal Terapkan K3, WEGE Borong Penghargaan di ISEA 2022