
IHSG Bisa Melesat Lagi Nih! Syarat dan Ketentuan Berlaku

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses mencatat penguatan 2 hari beruntun kemarin. Kejutan kenaikan suku bunga Bank Indonesia masih disambut positif oleh pasar. Apalagi, BI memprediksi pertumbuhan ekonomi masih tinggi meski suku bunga dinaikkan.
Pada perdagangan Kamis (25/8/2022), pasar akan lebih berhati-hati jelang dimulainya simposium Jackson Hole di Amerika Serikat (AS).
Pasar menanti pernyataan ketua bank sentral AS (The Fed) Jerome Powell pada simposium acara tahunan tersebut, terutama terkait dengan inflasi.
Seandainya Powell menyatakan inflasi belum mencapai puncaknya, maka akan berdampak buruk ke pasar finansial. The Fed kemungkinan masih akan sangat agresif menaikkan suku bunga di bulan depan.
Meski demikian, bursa saham AS (Wall Street) yang mampu menguat pada perdagangan Rabu waktu setempat dan menghentikan penurunan 3 hari beruntun bisa memberikan sentimen positif ke IHSG.
Secara teknikal, jika dilihat dari grafik harian sejak mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di level 7.355 pada 11 April lalu, IHSG mengalami pasang surut. Dua kali jeblok, dua kali juga sukses bangkit. Meski demikian, kenaikan IHSG dalam 2 kali tersebut membentuk higher low atau level tinggi yang lebih rendah dari sebelumnya.
Hal ini mengindikasikan IHSG masih akan cukup sulit untuk terus menguat. Tetapi, IHSG bisa menguat tajam lagi, syarat dan ketentuanya harus menembus dan bertahan di atas 7.257 yang merupakan level tertinggi 9 Juni, atau puncak kedua setelah rekor tertinggi.
Indikator Stochastic pada grafik harian mulai turun dari wilayah jenuh jual (overbought).
![]() Foto: Refinitiv |
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Stochastic yang baru turun tersebut tentunya memberikan tekanan bagi IHSG.
Begitu juga dengan Stochastic pada grafik 1 jam sudah berada di wilayah overbought, yang artinya ruang penguatan IHSG mulai terbatas.
![]() Foto: Refinitiv |
Level 7.200 menjadi resisten kuat, selama tertahan di bawahnya IHSG berisiko turun. Support terdekat berada di kisaran 7.145, jika ditembus IHSG berisiko turun ke 7.120 hingga 7.110.
Sementara jika mampu menembus 7.200, IHSG berpeluang menguat ke 7.220 hingga 7.230. Resisten selanjutnya berada di kisaran 7.260 atau di kisaran level terkuat 9 Juni. Ke depannya, IHSG berpeluang melaju kencang jika mampu menembus dan bertahan di atas resisten tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! IHSG Kasi Sinyal Potensi Merah Lagi Nih