
Raksasa Jepang Incar Panin, Ini Pemiliknya Berharta Triliunan

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu bank swasta besar RI mantan konstituen BUKU IV, Bank Pan Indonesia (PNBN), dirumorkan akan diakuisisi oleh perusahaan keuangan raksasa asal Jepang.
Perusahaan keuangan pertama yang masuk radar dan kabarnya tertarik mengakuisisi Bank Panin adalah Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. (MUFG), kemudian diikuti oleh isu masuknya Sumitomo Mitsui Financial Group Inc. (SMFG).
Kabar masuknya SMFG ditengarai untuk menjaga persaingan ketat antar perusahaan pemberi pinjaman terbesar Jepang dalam ekspansi ke negara di Asia Tenggara yang ekonominya cukup besar, seperti Indonesia.
Aksi akuisisi tersebut juga dikabarkan akan diikuti oleh merger raksasa. Kabar pasar menyebut, Bank Panin berpotensi digabungkan dengan Bank Danamon (BDMN), apabila perusahaan berhasil dijual ke MUFG. Hal ini karena MUFG sebelumnya telah tercatat sebagai pemegang saham terbesar BDMN.
Meski isu akuisisi dan merger beredar kencang di pasar, Direktur Utama Panin Bank Herwidayatmo menyebut belum bisa berkomentar banyak ketika dihubungi CNBC Indonesia. Dirinya juga menyebut menghormati hal pemegang saham dan menyampaikan agar meminta konfirmasi langsung ke pemegang saham pengendali Bank Panin.
Siapa pemilik Bank Panin?
Bank Panin merupakan bank swasta yang dimiliki Mukmin Ali Gunawan. Ia berbagi kepemilikan dengan pemegang saham ANZ Group yang berasal dari Australia.
Dalam struktur pemegang saham, Mukmin Ali menjadi salah satu pengendali saham di Bank Panin lewat PT Panin Investment. Perusahaan ini berafiliasi dengan PT Panin Financial Tbk yang memiliki 46,04% saham dari Bank Panin.
Sementara itu, ANZ Grup menguasai Bank Panin secara tidak langsung lewat kepemilikan 38,82% oleh Voltrain.
Mu'min Ali Gunawan merupakan konglomerat RI yang merintis karier di industri perbankan sejak 1966, Mu'min Ali Gunawan diketahui mendirikan Bank Panin pada 17 Agustus 1971 silam dan menjadi bank merger pertama di Indonesia yakni lewat penggabungan Bank Kemakmuran, Bank Industri Djaja, dan Bank Industri dan Dagang Indonesia.
Pada awal pendirian Bank Panin menjalin kerja sama bantuan teknis dengan Credit Lyonnais Perancis. Dalam lima dekade setelahnya sejumlah institusi keuangan internasional lainnya keluar masuk di bank ini, termasukDai-Ichi Kangyo Bank asal Jepang, Westpac Banking Corporation asal Australia dan terkini ANZ Banking Group asal Selandia Baru. Rumor Akuisisi terbaru berpotensi mengganti lagi partner Bank Panin untuk institusi keuangan internasional.
Mu'min Ali Gunawan sendiri telah mengisi berbagai jabatan penting di Bank Panin dan Panin Group secara umum, mulai dari direktur, presiden komisaris hingga penasehat. Saat ini Mu'min Ali Gunawan tercatat menjabat sebagai komisaris di Clipan Finance Indonesia, perusahaan keuangan yang terafiliasi dengan Grup Panin.
Kekayaan bos Panin diketahui sempat menembus US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliun jika menggunakan asumsi kurs Rp 14.000 per dolar AS. Publikasi Globe Asia mencatat harta kekayaan taipan RI tersebut mencapai US$ 1,2 miliar pada 2016 dan kembali menanjak menjadi US$ 1,3 miliar pada 2018 seiring harga saham Bank Panin yang ikut mengalami kenaikan. Meski demikian namanya tidak tercatat dalam daftar orang terkaya RI versi Majalah Forbes, setidaknya dalam beberapa tahun terakhir.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PNBN & BDMN Terbang Saat IHSG Jebol, Apa Kabar Isu Akuisisi?
