
Ini Penyebab IHSG Tetap Hijau Meski Suku Bunga BI Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Langkah Bank Indonesia (BI) yang memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan pada hari ini, Selasa (23/8/2022), sebetulnya merupakan kejutan.
Sebab, konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia menyatakan bahwa mayoritas responden memperkirakan geng MH Thamrin masih mempertahankan suku bunga acuan.
Dari 15 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus tersebut, 13 memproyeksi BI akan mempertahankan suku bunga acuan di 3,50%. Dua lainnya memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 3,75% pada bulan ini.
Namun, IHSG cenderung mempertahankan penguatan atau rebound pasca pengumuman BI tersebut. Bahkan IHSG sempat menguat 1% sebelum akhirnya ditutup menguat 0,78% ke level 7.163.27.
"Hal ini mengindikasikan bahwa pasar sudah mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan ini. Sebab, meski ada kenaikan suku bunga acuan sebagai antisipasi kenaikan inflasi, tapi BI masih mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi di 4,5-5,3% yoy di 2022," tulis analis Mandiri Sekuritas dalam risetnya, Selasa (23/8/2022).
Hal ini memperkuat keyakinan pasar bahwa inflasi tinggi saat ini bersifat temporer dan akan mengalami normalisasi di 2023. Selain itu, kenaikan inflasi dari 4,94% yoy di Juli 2022 ke 5,24% yoy secara tahunan di 2022 dinilai relatif terbatas.
Seperti diketahui, hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada hari ini, Selasa (23/8/2022) memutuskan untuk menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 3,75% dari sebelumnya 3,50%. Sebelumnya, BI sudah mempertahankan suku bunga acuan di 3,5% sejak Februari 2021.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Suku Bunga Tetap di 6%, BI Sukses Jadi Obat Kuat IHSG & Rupiah?