Dolar AS Menuju Rp15.000, BI Sebut Rupiah Bukan yang Terburuk

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Selasa, 23/08/2022 14:28 WIB
Foto: Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Agustus 2022. (Tangkapan Layar Youtube BI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah hadapi tekanan berat dalam beberapa waktu terakhir terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Meski demikian, rupiah tidak seburuk yang dialami negara lain.

Hal ini disampaikan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG), Selasa (23/8/2022)


"Dengan kebijakan BI, stabilitas nilai tukar rupiah terjaga di tengah ketidakpastian global yang tinggi," ungkap Perry.

Pasokan valuta asing (valas) sejauh ini masih terjaga dengan baik. Ditopang oleh ekspor yang meningkat dan kepercayaan investor asing yang masih bersedia masuk ke dalam negeri di tengah tingginya ketidakpastian.

Rupiah kini berada pada level Rp 14.900 per dolar AS.

"Depresiasi ini lebih baik dibandingkan mata uang negara berkembang lainnya. India 6,92%, Malaysia 7,13% dan Thailand 7,38%," terang Perry.

"Ke depan, BI akan memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamental untuk mendukung inflasi dan makro ekonomi," pungkasnya.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BI & The Fed Tahan Suku Bunga, IHSG Melemah Lebih Dari 1%