
Mentang-mentang Ada Sentimen Dividen, MEDC Jadi Saham Tercuan

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat pada penutupan perdagangan sesi I Selasa (23/8/2022) jelang keputusan rapat kebijakan moneter terbaru Bank Indonesia (BI) hari ini.
Level tertinggi berada di 7.161,31 sesaat setelah perdagangan dibuka dan level terendah berada di 7.066,86 sekitar pukul 10:45 WIB. Mayoritas saham siang ini melemah yakni sebanyak 435 unit, sedangkan 104 unit lainnya menguat, dan 143 sisanya stagnan.
Level tertinggi berada di 7.175,51 sekitar pukul 09:50 WIB dan level terendah berada di 7.107,06 sesaat setelah perdagangan dibuka. Mayoritas saham siang ini menguat yakni sebanyak 270 unit, sedangkan 224 unit lainnya melemah, dan 181 sisanya stagnan.
Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menjadi saham yang paling besar nilai transaksinya hari ini, yakni mencapai Rp 504 miliar. Sedangkan saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menyusul di posisi kedua dengan nilai transaksi mencapai Rp 386,1 miliar dan saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) di posisi ketiga sebesar Rp 353,1 miliar.
Di tengah menguatnya IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers.
Berikut 5 saham top gainers pada sesi I siang ini Selasa (23/8/2022).
1. PT Medco Energi International Tbk (MEDC), naik +14,63%, ke Rp 705/unit
2. PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharm (CARS), naik +8%, ke Rp 54/unit
3. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), naik +6,55%, ke Rp 1.790/unit
4. PT Harum Energy Tbk (HRUM), naik +6,01%, ke Rp 1.675/unit
5. PT Elnusa Tbk (ELSA), naik +6%, ke Rp 318/unit
Saham Medco Energi International Tbk (MEDC) memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 277,84 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 394,72 juta unit saham.
Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham MEDC bergerak di rentang Rp 665-725/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham MEDC mencapai Rp 17,72 triliun.
Jika melihat data perdagangan, sejak perdagangan 15 Agustus hingga Senin (22/8/2022) saham MEDC tercatat hanya 1 kali menghijau, dengan 2 kali merah, dan 2 kali stagnan. Dengan ini MEDC telah mencatatkan kenaikan mencapai 11,9% dalam sepekan dan melesat 23,68% dalam sebulan.
Kenaikan saham MEDC dipicu oleh kinerja laporan keuangan yang memuaskan. Mengutip laporan keuangan perusahaan per semester I-2022, laba bersih tercatat naik sebesar 480% secara tahunan menjadi US$ 270 juta. Sedangkan EBITDA sebesar US$ 806 juta, sebagai dampak dari peningkatan volume minyak, gas dan tembaga yang lebih tinggi dan juga harga komoditas yang membaik.
Sementara EBITDA pada kuartal kedua adalah US$ 492 juta, di atas kuartal pertama sebagai akibat dari harga komoditas yang lebih tinggi dan kontribusi satu kuartal penuh dari Corridor. Harga minyak rata-rata untuk semester pertama adalah US$ 104,4/bbl, dan harga jual rata-rata tertimbang gas adalah US$ 7,7/mmbtu.
Sementara itu MEDC akan membagikan dividen final pada tahun buku 2021 sebesar US$ 35 juta pada Agustus dan dividen interim 2022 sebesar US$ 25 juta pada September, sehingga totalnya menjadi US$ 60 juta.
Ini merupakan dividen pertama Medco Energi sejak 2017 dan Perseroan telah memberikan panduan dividen sebesar Rp 15-20 per saham untuk setiap tahun buku. Dividen yang diumumkan merupakan penghargaan atas dukungan berkelanjutan dari pemegang saham.
Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut 5 saham top losers pada sesi I siang ini Selasa (23/8/2022).
1. PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk (OLIV), turun -9,76%, ke Rp 37/unit
2. PT Primarindo Asia Infrastr Tbk (BIMA), turun -6,78%, ke Rp 330/unit
3. PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI), turun -6,78%, ke Rp 220/unit
4. PT Hatzer Medical Indonesia Tbk (MEDS), turun -6,72%, ke Rp 444/unit
5. PT Toba Surimi Industries Tbk (CRAB), turun -5,48%, ke Rp 276/unit
Saham Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk (OLIV) paling tajam penurunannya pada perdagangan sesi I siang ini. Bercokol di daftar top losers dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,4 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 138,38 unit saham.
Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham OLIV bergerak di rentang Rp 37-45/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham OLIV mencapai Rp 70,3 miliar.
Menurut data perdagangan, pada perdagangan bulan Agustus ini OLIV hanya tercatat 1 kali menghijau, dan 2 kali stagnan. Dengan ini saham OLIV telah mengalami penurunan mencapai 37,29% dalam sepekan dan ambles 60,22% dalam sebulan.
Bahkan, saham OLIV sudah jauh berada di bawah harga IPO-nya, yakni di Rp 100/saham.
Belum diketahui terkait penyebab penurunan saham OLIV, namun diketahui sejauh ini OLIV belum melaporkan kinerja keuangannya yang terbaru.
Emiten yang bergerak di bidang perdagangan furnitur ini sejatinya belum lama melakukan aksi korporasi berupa penawaran umum perdana saham atau IPO.
OLIV resmi melantai di bursa saham domestik pada 17 Mei 2022 dengan melepas 400 juta saham di harga Rp 100/unit. Namun sayang, dalam kurun waktu dua bulan, harga saham OLIV malah 'nyender' dan tak jauh bergerak di kisaran harga IPO.
Sebagai informasi, OLIV merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan eceran furnitur untuk barang perlengkapan rumah tangga.
Sebagai perusahaan furnitur berbasis online melalui platform marketplace yang ada saat ini, OLIV berhasil mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia untuk berbelanja produk "High Touch" secara daring.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aum)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit