
Duh... Sinyal Kegelapan Ekonomi Makin Nyata, Ini Buktinya!

Jakarta, CNBC Indonesia -Â Kurs Euro kembali menyentuh level terendah selama dua dekade. Rekor terburuk ini terjadi karena investor menjauh dari aset berisiko, di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga di Eropa yang akan melemahkan ekonomi global.
Pada Senin (22/8/2022), euro terkoreksi 0,9% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ke 0,9951 dan menjadi rekor terendah baru sejak 2002. Kini, euro diperdagangkan di bawah level 1.
Euro jatuh setelah pengumuman Rusia pada Jumat (19/8) pekan lalu yang akan menghentikan pasokan gas selama tiga hari melalui pipa Nord Stream 1 pada akhir bulan ini. Para pelaku pasar khawatir bahwa penghentian tersebut dapat memperburuk krisis energi yang telah membebani mata uang selama beberapa bulan terakhir.
Selain itu, bank sentral Eropa (ECB) dijadwalkan akan menggelar pertemuan pada Kamis (25/8). Pasar bertaruh bahwa ECB akan menaikkan suku bunga bahkan ketika Benua Biru menghadapi perlambatan pertumbuhan ekonomi.
"0,9950 tampaknya menjadi level penting karena merupakan level terendah sebelumnya, maka kita bisa melihat kerugian lebih lanjut dan signifikan terutama dengan ECB mengetatkan kebijakan dengan cepat," tutur Kepala Intelijen Pasar Caxton London Michael Brown dikutip Reuters.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nilai Euro Kini Setara Dolar AS, Kok Bisa?