Jelang Pengumuman Suku Bunga BI, Yield SBN Menguat

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
22 August 2022 19:38
Sun, Ilustrasi Oligasi
Foto: Sun, Ilustrasi Oligasi

Jakarta, CNBCIndonesia - Harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) ditutup melemah pada perdagangan Senin (22/8/2022) awal pekan ini, jelang rilis hasil rapat kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) pada Selasa besok.

Mayoritas investor cenderung melepas SBN pada hari ini, ditandai dengan naiknya yield. Hanya SBN tenor 3, 25 dan 30 tahun yang ramai diburu oleh investor, ditandai dengan turunnya yield.

Melansir data dari Refinitiv, SBN tenor 3 tahun melandai 1,1 basis poin (bp) ke posisi 6,085%. Sedangkan yield bertenor 25 tahun melemah 3,4 bp ke 7,523%, dan yield berjangka waktu 30 tahun turun 0,4 bp ke 7,337%.

Sementara untuk yield SBN berjatuh tempo 10 tahun yang merupakan SBN acuan negara kembali menguat 6,1 bp ke posisi 7,155%.

Yield berlawanan arah dari harga, sehingga naiknya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang melemah, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.

Investor menanti keputusan kebijakan moneter terbaru dari BI. BI dijadwalkan akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) Agustus 2022 yang akan berlangsung selama dua hari pada 22 dan 23 Agustus 2022.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia menunjukkan sebagian besar lembaga/institusi memproyeksikan BI akan mempertahankan suku bunga acuan di 3,5%.

Dari 13 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus tersebut, 11 memproyeksi BI akan mempertahankan suku bunga acuan di 3,50%. Dua lainnya memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bp menjadi 3,75% pada bulan ini.

Sebagai informasi, suku bunga acuan BI sebesar 3,5% sudah berlaku sejak Februari 2021 atau 18 bulan terakhir.

Sementara itu dari Amerika Serikat (AS), yield obligasi pemerintah (US Treasury) bergerak cenderung bervariasi pada perdagangan pagi hari ini waktu setempat, karena investor menanti pidato dari Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) di simposium ekonomi Jackson Hole yang akan digelar pada Kamis pekan ini.

Dilansir dari CNBC International, yield Treasury berjangka pendek yakni tenor 2 tahun menguat 3,8 bp ke posisi 3,303% pada hari ini pukul 07:00 waktu setempat, dari sebelumnya pada perdagangan Jumat pekan lalu di 3,265%.

Namun untuk yield Treasury tenor 10 tahun yang merupakan acuan obligasi negara AS terpantau turun 0,8 bp ke 2,981% pada hari ini, dari sebelumnya pada perdagangan akhir pekan lalu di 2,989%.

Investor mengantisipasi komentar terbaru dari Ketua The Fed, Jerome Powell tentang inflasi di simposium ekonomi tahunan Jackson Hole yang akan digelar pada Kamis pekan ini.

The Fed mengindikasikan bahwa mereka akan terus menaikkan suku bunga sampai inflasi melambat secara signifikan, meskipun The Fed dapat segera menurunkan laju pengetatannya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasar SBN Masih Diburu Investor, Yieldnya Turun Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular