Cuan, Cuan, Cuan! IHSG Naik 5 Minggu Beruntun

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 August 2022 06:35
Karyawan melintas di depan layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/7/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat sepanjang pekan ini. Sementara bursa saham utama Asia bergerak variatif.

Pada perdagangan akhir pekan, IHSG ditutup di 7.172,43. Melemah 0,2% dibandingkan hari sebelumnya.

Secara mingguan, IHSG masih membukukan kenaikan 0,61%. Dengan demikian, IHSG berhasil menguat lima pekan beruntun.

ihsgSumber: Refinitiv

Bursa saham utama Asia bergerak variatif sepanjang pekan ini. Selain IHSG, indeks saham lain yang menguat adalah PSEI Filipina (4,66%), Nikkei 225 Jepang (1,4%), Weighted Index Taiwan (0,78%), dan Sensex India (0,31%). Sedangkan yang melemah adalah SETI Thailand (-0,33%), Shanghai Composite China (-0,57%), Straits Times Singapura (0,7%), dan Hang Seng (-2%).

Salah satu faktor penopang IHSG adalah keputusan Bank Indonesia (BI) yang belum menaikkan suku bunga acuan. Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pekan depan, kemungkinan Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat belum akan menaikkan BI 7 Day Reverse Repo Rate.

Sejak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid19), BI menurunkan suku bunga acuan secara agresif hingga ke 3,5%, yang bertahan hingga saat ini. Suku bunga acuan 3,5% adalah yang terendah sepanjang sejarah Indonesia merdeka.

"Alasan utama BI belum menaikkan suku bunga adalah inflasi inti yang masih relatif rendah, yang mencerminkan pemulihan ekonomi belum cukup cepat untuk menghadapi kenaikan suku bunga. BI akan menunggu sampai inflasi inti memanas. Selain itu, rupiah masih cukup kuat," papar Irman Faiz, Ekonom Bank Danamon, kepada Reuters.

Iklim suku bunga rendah kondusif bagi pasar saham. Sebab, biaya ekspansi emiten masih murah sehingga tetap menjanjikan laba. Saat emiten mampu mencatat pertumbuhan laba, maka investor boleh berharap akan dividen atau sekadar capital gain.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Dibuka Meyakinkan, Balik ke Level 7.300

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular