Harga Emas Termurah dalam Sebulan!
Jakarta, CNBC Indonesia - Emas makin kehilangan sinarnya. Pada perdagangan Jumat (19/8/2022) pukul 16:18 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.753,08 per troy ons. Harga emas turun 0,29%.
Harga tersebut adalah yang terendah sejak 27 Juli lalu. Pelemahan emas juga memperpanjang tren negatif sang logam mulia yang sudah berlangsung sejak awal pekan ini.
Sepanjang Agustus, emas bergerak fluktuatif. Emas sebenarnya sempat menguat sejak awal Agustus dan nyaris menembus level psikologis US$ 1.800 per troy ons pada 9 Agustus. Namun, harga emas terus melandai dalam sepekan terakhir hingga menyentuh titik terendahnya pada sore hari ini.
Dalam sepekan, harga emas melemah 2,7% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih meningkat 2,5% sementara dalam setahun melemah 1,5%.
Brian Lan, managing director Dealer GoldSilver Central, mengatakan ambruknya emas tidak bisa dilepaskan dari keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS). Dollar Index pada sore hari ini ada di posisi 107,68 atau yang tertinggi sejak 15 Juli 2022.
Dolar AS melesat dalam tiga hari terakhir setelah keluarnya risalah pertemuan the Federal Open Market Committee (FOMC). Penguatan dolar AS juga didukung oleh pernyataan hawkish dari sejumlah pejabat bank sentral AS The Federal Reserve/The Fed.
Dilansir dari Reuters dan CNN International, Presiden The fed asal St. Louis James Bullard dan Presiden the Fed San Francisco Fed Mary Daly lebih bersikap hawkish. Mereka mengatakan kenaikan 75 bps poin sangat terbuka pada September.
"Pelaku pasar berekspektasi suku bunga akan naik terus sehingga dolar AS menguat. Kondisi ini tentu saja menekan emas," tutur Brian Lan, kepada Reuters.
Dia menambahkan harga emas juga melemah karena trader memilih untuk menahan diri dan menunggu harga emas turun lebih jauh sebelum melakukan bargain buying.
"Banyak trader yang menahan diri untuk tidak bertransaksi dan berharap harga emas terus jatuh," imbuh Brian.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)