PPA & Garuda Berkolaborasi Tingkatkan Volume Penerbangan

Market - Romys Binekasri, CNBC Indonesia
19 August 2022 16:40
GIAA Foto: CNBC INDONESIA TV

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) melakukan kerjasama dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) untuk optimalisasi program restorasi armada. Restorasi ini nanti akan diutilisasikan untuk meningkatkan frekuensi penerbangan.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, Kementerian BUMN mendukung sinergi antara PPA dengan Garuda Indonesia sebagai langkah untuk memperkuat fondasi dan mendukung keberlanjutan Garuda Indonesia pasca Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

"Kerja sama ini menjadi solusi dalam upaya percepatan penambahan frekuensi penerbangan sebelum Garuda Indonesia mendapatkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN)," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (19/8/2022).

Menurutnya, konsep kerja sama ini merupakan terobosan yang dapat menjadi model baru serta membuka peluang untuk diterapkan pada ekosistem BUMN dengan mengedepankan aspek-aspek kehati-hatian dan tata kelola perusahaan yang baik, sehingga Garuda Indonesia bisa terbang lebih tinggi lagi.

Direktur Utama PPA Yadi Jaya Ruchandi mengatakan, sebagai instrumen strategis pemerintah dalam mengoptimalisasi nilai ekosistem BUMN, pihaknya mendukung rencana ekspansi Garuda Indonesia untuk pemenuhan kecukupan armadanya.

"Kami optimistis terhadap prospek usaha Garuda Indonesia seiring dengan tingginya permintaan pasar domestik pasca pandemi," kata Yadi.

Sebagaimana diketahui, sektor penerbangan memiliki peranan penting dalam mendukung mobilitas masyarakat maupun arus barang dan jasa yang pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Seiring dengan pemulihan ekonomi nasional, sektor penerbangan mulai menunjukkan perbaikan dari sisi okupansi.

Sementara, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, bahwa jalinan kerja sama dalam menunjang optimalisasi program restorasi armada ini merupakan wujud komitmen berkelanjutan Garuda Indonesia sebagai national flag carrier untuk mengakselerasikan langkah pemulihan kinerja serta memenuhi kebutuhan aksesibilitas penerbangan yang semakin meningkat pasca diberlakukannya relaksasi mobilitas masyarakat di masa pandemi.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang pesawat penerbangan domestik di lima bandara utama Indonesia (Soekarno-Hatta, Juanda, Ngurah Rai, Hasanudin, Polonia) pada semester I 2022 mencapai 13,6 juta penumpang atau meningkat 77% dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 sebanyak 7,7 juta penumpang. Meningkatnya mobilitas masyarakat di Indonesia mendorong adanya kebutuhan penambahan moda transportasi udara, tidak terkecuali bagi Garuda Indonesia.

Irfan menyebut, kerja sama ini digarapkan dapat menjadi akselerator dalam upaya perseroan dalam memaksimalkan kinerja serta menjawab kebutuhan aksesibilitas masyarakat yang semakin meningkat melalui penyediaan layanan penerbangan yang aman dan nyaman.

"Hal ini juga menjadi optimisme tersendiri bagi kiprah keberlangsungan usaha Garuda Indonesia kedepannya, khususnya dalam hal kepercayaan para stakeholders terhadap outlook bisnis Garuda Indonesia ke depan maupun peluang pasar penerbangan Indonesia pasca pandemi yang akan semakin terbuka luas," ungkapnya.

Irfan menambahkan, perseroan optimis sinergitas yang terjalin bersama PPA ini menjadi wujud soliditas ekosistem dunia usaha, khususnya BUMN, untuk terus tumbuh bersama memberikan kontribusi untuk negara.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Simak Proses Pembubaran Merpati & Istaka, Sudah Sampai Mana?


(RCI/dhf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading