Saham Grup Bakrie Menguat Berjamaah, Ada Apa Nih?

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa saham emiten Grup Bakrie terpantau menguat pada perdagangan sesi I, Jumat (19/8/2022). Saham emiten Grup Bakrie yang menguat signifikan hari ini adalah PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR). Saham BNBR naik 9,09% dan ditutup di Rp 84/unit hingga istirahat siang.
BNBR merupakan perusahaan holding yang menaungi berbagai anak usaha Grup Bakrie. Saham BNBR dulunya terkenal sebagai saham 'nyender' alias berada di level gocap (Rp 50/unit). Namun, dalam sepekan terakhir, harga saham BNBR menguat signifikan dan memberikan imbal hasil dari capital gain sebesar 55,56%.
Selain BNBR, saham Grup Bakrie lain yang menguat hari ini adalah saham emiten migas yaitu PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG). Saham ENRG menguat 1,42% dan ditutup di Rp 286/unit pada sesi I. Dalam sepekan terakhir, harga saham ENRG menguat tipis.
Jika ditarik lebih jauh lagi dalam hitungan bulan, saham ENRG memberikan return dari capital gain sebesar 22%. Secara year to date (ytd) saham Grup Bakrie yang satu ini bahkan menguat 180% lebih yang berarti memberikan keuntungan lebih dari 1x bagger terdongkrak sentimen kenaikan harga minyak mentah dunia.
Namun masih ada juga saham-saham emiten Grup Bakrie yang masih nyender di level gocap yaitu saham PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) dan saham PT Bakrieland Development Tbk (BTEL).
Saham Grup Bakrie lain yang juga bergerak di sektor komoditas yaitu tambang batu bara PT Darma Henwa Tbk (DEWA) ditutup stagnan siang ini meski sempat menguat pada 1 jam awal pembukaan.
Saham DEWA ditutup di Rp 75/unit setelah sempat menyentuh posisi tertinggi intraday di Rp 81/unit. Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) juga ditutup stagnan di Rp 228/unit.
Sementara saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang bergerak di sektor tambang batu bara melemah 4,2% dan ditutup di Rp 137/unit setelah menguat tajam kemarin.
Untuk diketahui, duo BUMI dan BRMS telah mencatatkan kenaikan yang signifikan sepanjang tahun 2022. Harga saham BUMI naik nyaris 105% sedangkan BRMS menguat nyaris 97% secara ytd. Selain karena pengaruh positif dari kenaikan harga komoditas tambang terutama batu bara yang tembus US$ 400/ton, kabar masuknya investor strategis baru juga menjadi katalis positif yang mendongkrak harga.
[Gambas:Video CNBC]
Bagikan Dividen Perdana, BSML Rupanya Milik Komisaris UNSP
(trp/dhf)