
Dunia Diliputi Ketidakpastian, RI Punya Pamungkas: Diaspora

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia masih dibayangi awan gelap dan ketidakpastian hingga terancam triple krisis. Presiden Joko Widodo mengatakan dunia terancam menghadapi triple krisis, yaitu pangan, energi dan keuangan.
Bahkan menurutnya masih ada satu krisis lagi yang masih membayangi, yakni kesehatan.
"Ini keadaan dunia memang sangat sulit dan bahkan lembaga internasional mengatakan tahun depan akan gelap signifikan. Ini kan sebuah keadaan, tantangan yang betul-betul tidak mudah," ungkap Jokowi dalam Economic Update 2022 yang ditayangkan pada program Squawkbox, Kamis (18/8/2022).
Hal ini yang harus menjadi kewaspadaan bagi banyak negara termasuk Indonesia. Walaupun bagi dari sisi penanganan Covid-19 maupun ekonomi sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan sederet negara lainnya.
"Kita harus tetap optimistis, realistis, waspada, hati-hati itu penting," tegas Jokowi.
Kini kasus Covid-19 di dalam negeri cenderung terkendali sekalipun ada varian baru. Dari sisi perekonomian, pertumbuhan tinggi terjadi pada kuartal II-2022 sebesar 5,44%. Ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor serta investasi.
Selain itu, Indonesia memiliki satu kekuatan yang bisa dimanfaatkan lagi untuk menopang perekonomian, yakni diaspora. Berdasarkan data Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sumbangan devisa negara dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) mencapai Rp 130 triliun pada 2021. Nilai tersebut hanya kalah dari devisa yang diberikan oleh sektor minyak dan gas.
Setidaknya ada 8 juta warga negara Indonesia yang tersebar di seluruh dunia, sehingga memiliki potensi besar untuk digali. Untuk menangkap peluang ini, Kementerian BUMN telah menugaskan secara khusus pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Sebelumnya BNI menilai diperlukan pemetaan terhadap jumlah diaspora di seluruh dunia. Dengan begitu bisa dilakukan profiling untuk menghadirkan program yang tepat dan sesuai target diaspora.
Apalagi BNI telah memiliki pengalaman panjang melayani nasabah diaspora di enam negara cabangnya, dengan potensi pasar 600 ribu orang.
Sebelumnya Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengungkapkan dua strateginya dalam untuk membawa UMKM tanah air menembus pasar global. ApalagiĀ UMKM berorientasi ekspor mulai bangkit di masa pemulihan ekonomi ini. Melalui BNI Xpora, perusahaan memaksimalkan peran diaspora Indonesia dan membawa UMKM menembus pasar global.
"Kami coba di beberapa kota ini lumayan berhasil, dan dikoneksikan dengan diaspora. Hadi diaspora yang sedang kami garap supaya ini menjadi platform yang mengakselerasi pertumbuhan ekonomi lebih cepat," ujar Royke beberapa waktu lalu.
Selain itu, kolaborasi yang bisa memudahkan eksportir juga dilakukan oleh BNI, misalnya saja dengan Bea Cukai. BNI Xpora juga menjadi tempat bagi mendapatkan informasi dan akses menembus pasar global.
"Kami memperlebarnya sehingga akan menjadi ekosistem yang efisien buat para pelaku di sana dan akan memudahkan semua pihak," kata dia.
Sementara itu, Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal mengatakan kolaborasi dengan diaspora salah satu visi BNI dalam upaya mendorong perekonomian. Caranya dengan menjembatani pelaku usaha di Indonesia dengan potensi bisnis di Luar Negeri melalui diaspora.
"BNI meyakini dengan positioning yang khas ini, kami bisa menjembatani. Kami yakin bahwasannya kita tidak meningkatkan bisnis BNI saja, tapi juga kontribusi terhadap ekonomi nasional," terang Iqbal.
Untuk layanan keuangan pun, BNI berkomitmen untuk menyediakan berbagai layanan perbankan yang mampu mendorong peran diaspora Indonesia bagi perluasan pasar produk UMKM ke pasar global salah satunya, diaspora landing yang dirancang untuk mengembangkan bisnisnya. BNI juga sediakan produk diaspora saving, remitansi hingga investasi.
"Untuk pengusaha, ada kredit diaspora, skema khusus fleksbel dan sesuai ketentuan negara tekait dan ada diaspora inves untuk yang ingin investasi. Hal ini dapat diakses melalui mobile banking BNI," terangnya.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Agar Banyak Bisnis RI Tembus Pasar Global, Ini Strategi BNI