
Saham Diborong Lo Kheng Hong, Siapa Pemilik Intiland?

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor kawakan Lo Kheng Hong baru-baru ini memborong saham properti PT Intiland Development Tbk (DILD). Namanya bahkan kini masuk sebagai daftar pemegang saham di atas 5%. Otomatis, namanya dimunculkan dalam data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Berdasarkan penelusuran CNBC Indonesia, Lo Kheng Hong masih belum memiliki saham DILD per 11 Agustus kemarin. Namun, sehari setelahnya, pria dengan julukan LKH ini tiba-tiba menggenggam 651,42 juta atau setara 6,28% saham DILD.
Jika menilik sejarahnya, Intiland Development didirikan tanggal 10 Juni 1983 dan memulai kegiatan usaha komersialnya sejak 01 Oktober 1987. Akhir tahun lalu, Taipan properti Hendro Santoso Gondokusumo, pemilik sekaligus Direktur Utama PT Intiland Development Tbk (DILD) melakukan penjualan saham perusahaan yang dimilikinya sebanyak 197,6 juta sahamatau setara dengan 1,91%.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), penjualan ini dilakukan pada 8 Juni 2021 lalu. Disebutkan bahwa penjualan saham ini dilakukan untuk penjaminan saham.
Penjualan saham ini dilakukan di harga Rp 200/saham sehingga total bernilai sebesar Rp 39,52 miliar. Setelah penjualan ini kepemilikan sahamnya berkurang menjadi 13,78% dari sebelumnya 15,69%. Hendro bukan satu-satunya direksi yang melakukan penjualan saham baru-baru ini.
Suhendro Prabowo yang merupakan direktur Intiland juga melakukan penjualan 43.145.000 lembar saham yang dimilikinya atau setara dengan 0,42% kepemilikan. Dia melepas saham ini di harga Rp 200/saham sehingga total dari melepas saham ini dia memperoleh Rp 8,62 miliar. Sehingga kepemilikannya berkurang menjadi 2,12% dari 2,54%. Tujuan penjualan saham ini pun sama, yakni untuk penjaminan saham dan dilakukan pada 8 Juni 2021.
Pemegang saham perusahaan lainnya dengan kepemilikan di atas 5% per 31 Mei antara lain Bali Private Villa (S) Pte. Ltd. sebanyak 7,49%, PT Bina Yatra Sentosa 12,35%, dan CGS-CIMB secirities (Singapore) Pte. Ltd. sebanyak 15%.
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Bos Emiten Lo Kheng Hong Dipolisikan, Gara-gara Apa Nih?
