Economic Update 2022

Mantap! KUR BRI Bisa Serap 32 Juta Tenaga Kerja

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
15 August 2022 13:41
Direktur Utama BRI Sunarso
Foto: Direktur Utama BRI Sunarso

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) bertugas menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 260 triliun sepanjang 2022. Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan telah menyalurkan separuh dari alokasi KUR tersebut dan telah menciptakan jutaan lapangan kerja.

"Dari riset BRIN, setiap nasabah penerima KUR rata-rata mempekerjakan 3 orang. Kemudian masing-masing dari masing-masing 3 orang saja, maka KUR BRI diperkirakan akan menyerap 32,1 juta total lapangan kerja di Indonesia," kata Sunarso dalam Economic Update CNBC Indonesia, Senin (15/8/2022).

Penyaluran KUR menurutnya memiliki multiplier effect yang besar untuk tenaga kerja, peningkatan pendapatan, hingga meningkatkan kesejahteraan UMKM.

Saat ini 84% dari total kredit BRI telah disalurkan ke UMKM, dan juga berkontribusi pada pemberdayaan. Sunarso mengatakan melalui Holding Ultra Mikro, bersama PNM dan Pegadaian bersama membuat UMKM naik kelas.

"Melalui pemberdayaan kami tugaskan PNM berdayakan usaha kelompok masyarakat lewat grup lending, kemudian kami integrasikan supaya mereka memiliki pilihan peminjaman, mau gadai ke Pegadaian atau BRI. Selanjutnya kami tracking naik kelas," ujarnya.

Pemberdayaan juga disertai dengan literasi dasar membangun semangat entrepreneurship, kemudian literasi bisnis, hingga literasi digital.

"Ini bagaimana kami mendorong ekonomi kerakyatan, lewat pemberdayaan UMKM supaya naik kelas. Strategi BRI akan tumbuh naik kelas dalam ekosistem Holding Ultra Mikro," kata Sunarso.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan ekonomi kerakyatan menjadi salah satu fondasi penting dalam pemulihan perekonomian Indonesia. Untuk meningkatkan peran ekonomi kerakyatan diperlukan dua hal, yakni pembiayaan dan pendampingan.

"Rantai pasok juga yang dijaga, contohnya bagaimana konsolidasi BRI, PNM, dan Pegadaian, itu kan untuk memastikan UMKM naik kelas. Yang tadinya ultra mikro PMN pinjaman Rp 1-4 juta, lalu naik ke Pegadaian yang pinjamannya mungkin Rp 20-50 juta. Baru naik lagi ke BRI, hal ini postif karena mereka punya kesempatan untuk naik kelas," jelas Erick .

Salah satu bentuk nyata dari konsolidasi ini diwujudkan melalui Holding Ultra Mikro, yang terdiri dari BRI, Pegadaian, dan PNM berperan mendorong dari sisi modal dan pendampingan. Hal ini terbukti ketika PMN mencatatkan pertumbuhan 7,1 juta nasabah meski di tengah pandemi.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukti Nyata Implementasi Asta Cita, BRI Salurkan KUR Rp 175,66 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular