
Rakyat RI Mulai Doyan Investasi, tapi Literasi Rendah

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan generasi muda di bawah 30 tahun mulai banyak mengenal produk investasi. Ini menunjukkan tren investasi di Indonesia makin inklusif.
"Tren investasi di Indonesia makin inklusif, banyak generasi muda mulai melek akan investasi. Mulai produk-produk perbankan seperti tabungan dan deposito, produk-produk investasi di pasar modal seperti saham dan obligasi. Minat investasi genarasi muda harus dibentengi dengan baik dengan kapasitas risiko yang ditanggungnya," ujar Purbawa, Jumat (12/8/2022).
Di produk perbankan, kata Purbaya, minat masyarakat menabung meningkat karena pandemi covid-19 menjadi momentum untuk menyadari pentingnya memiliki dana darurat dan investasi. Data LPS mencatat, Dana Pihak Ketiga (DPK) di perbankan Indonesia hingga Juni 2022 tumbuh 9,1% secara tahunan (year-on-year).
Sementara itu, dari sisi investasi, jumlah investor pasar moda selama pandemi tumbuh pesat. Dimana hingga Juli 2022, Purbaya menyampikan, ada 9,3 juta investor.
"Peningkatan ini terjadi di semua instrumen investasi, mulai dari saham, reksadana, dan SBN (Surat Berharga Negara). Menarik perhatian, secara demografis basis investor berusia di bawah 30 tahu, mencanpai 59,4% dari total investor individu di Indonesia," kata Purbaya.
Meski demikian, kata Purbaya, masih ada kesenjangan antara inklusi dan literasi keuangan. Pada satu sisi penetrasi produk jasa keuangan berkembang pesat, tapi pemahaman dan risiko yang menyertai belum sepenuhnya dipahami.
Menurut Purbaya butuh strategi yang terintegrasi dan intensif untuk memberikan pemahaman mengenai produk-produk industri keuangan nasional."Bukan hanya fitur-fitur unggulan tapi juga aspek pengelolaan risiko, untuk melindungi nasabah dan inklusi keuangan yang berkualitas," katanya.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tabungan Orang Kaya RI Menyusut, Ada Apa?