Ini Pemicu Hingga Citibank Mampu Cetak Laba Rp 749 M

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
Kamis, 11/08/2022 17:25 WIB
Foto: Chief Executive Officer Citibank Indonesia Batara Sianturi Kunjungi CNBC Indonesia. (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Citibank Indonesia membukukan laba bersih senilai Rp 749,6 miliar atau tumbuh 62,8% secara tahunan (year-on-year/yoy). Pertumbuhan laba, ditopang menyusutnya kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment).

Pada Juni 2021, Citibank mencatat impairment senilai Rp 712,5 miliar dan pada Juni 2022 nilainya menyusut signifikan sebesar 76,7% yoy menjadi Rp 165,8 miliar. Hal ini menyebabkan laba operasional kantor cabang Citi di Indonesia ini naik 49,5% yoy, menjadi Rp 963,8 miliar.

Sepanjang Januari-Juni 2022, pendapatan bunga bersih Citibank Indonesia turun 8,5% yoy, menjadi Rp 1,6 triliun. Akan tetapi, Citi berhasil menekan beban bunga sebesar 33,1% yoy menjadi Rp 282 miliar.


Portofolio kredit Citi di semester I 2022 meningkat 9,8% secara year-on-year menjadi Rp 43,7 triliun. Kontribusi utama pertumbuhan portfolio kredit berasal dari lini bisnis Institutional Banking, terutama pada sektor industri manufaktur serta perantara keuangan.

Pertumbuhan portofolio kredit Citi ditunjang oleh tingkat kualitas dana pihak ketiga berkelanjutan yang tumbuh sebesar 11,1% yang memungkinkan Bank untuk mencatatkan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang sehat sebesar 64%.

Citi Indonesia juga memiliki tingkat kecukupan modal yang sangat baik dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 26%. Citi Indonesia mencatatkan penurunan gross Non-Performing Loan (NPL) dari 3,61% menjadi 2,86% dari periode yang sama tahun lalu.

Hal in mencerminkan peningkatan kualitas asset. Citi terus memastikan kecukupan pencadangan kerugian kredit, dengan menjaga rasio Net NPL tetap rendah yaitu sebesar 0,26%.



CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengungkapkan, ingin terus memberikan kinerja keuangan yang kuat di paruh pertama tahun ini di tengah lingkungan pasar global yang bergejolak.

"Laba bersih meningkat pada paruh pertama tahun 2022. Sementara momentum bisnis dan kualitas aset membaik. Indonesia tetap menjadi pasar utama bagi Citi dan kami akan terus mendukung klien kami untuk mempercepat pemulihan dan pertumbuhan ekonomi negara," ungkapnya dalam keterangan resmi, Kamis (11/8/2022).

Pada lini Institutional Clients Group, Citi terus menyediakan layanan dan solusi end-to-end kepada para klien perusahaan lokal, multinasional, lembaga keuangan, dan
sektor publik. Per kuartal kedua 2022, jumlah kredit Institutional group berhasil tumbuh sebesar Rp 4,1 triliun atau 13% year-on-year dibanding tahun sebelumnya didorong
dari pertumbuhan kredit di lini Banking, Capital Markets and Advisory (BCMA) dan lini commercial.


(RCI/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bankir Putar Otak Genjot Kredit Saat Daya Beli & Ekonomi Lesu