
Debut di BEI, Saham CRAB Loncat 34,67% Sentuh ARA

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pengalengan, pembekuan, pengolahan, dan pengawetan hasil perikanan asal Deli Serdang, Sumatra Utara, PT Toba Surimi Industries Tbk (CRAB), resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Rabu (10/8/2022).
Saat pembukaan perdagangan, saham CRAB langsung lompat 34,67% ke level Rp 202 per unit. Hingga pukul 10.13 WIB, saham CRAB tetap bertengger di level tertingginya tersebut dan menyentuh auto reject atas (ARA). Adapun market cap-nya sebesar Rp 393,9 miliar.
PT Toba Surimi Industries Tbk (CRAB) melepas 390.000.000 lembar saham baru kepada publik atau sekitar 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga penawaran Rp 150 per lembar saham. Sehingga, dana yang akan diraih melalui IPO adalah sebesar Rp 58,5 miliar.
Dana segar ini akan digunakan untuk belanja modal Perseroan dalam rangka ekspansi kapasitas produksi dengan pengadaan 5 (lima) unit kapal laut untuk penangkapan bahan baku utama Perseroan yaitu hasil laut.
Berdasarkan keterangan tertulis, Rabu (10/8/2022), Gindra Tardy, Direktur Utama Perseroan menyatakan, sejak pandemi, terlihat cukup banyak usaha makanan siap saji yang menjadi pilihan usaha baru. Yang hingga saat ini, produk makanan siap saji semakin digemari. Banyak orang menyukai makanan siap saji karena praktis.
"Hasil dari bookbuilding sangat mengesankan dan di luar ekspektasi awal kami. Minat investor tetap tinggi untuk menyerap saham Perseroan. Investor melihat prospek cerah di dalam bisnis makanan kaleng kami ke depannya," ujarnya.
Saat ini Perseroan sedang dalam proses untuk melakukan ekspansi pangsa pasar termasuk namun tidak terbatas pada negara China.
Ke depannya, Perseroan juga akan melakukan ekspansi termasuk namun tidak terbatas pada penambahan lini bisnis dan penambahan kapasitas produksi.
Setelah dana segar diperoleh dari penawaran umum maka Perseroan dapat memiliki kapal dan nelayan sendiri, tentunya Perseroan lebih bisa menjaga dan memperhatikan kualitas dan mutu dari bahan baku utama Perseroan.
Perseroan berencana dalam 3 tahun ke depan, jika harga dan waktu sudah sesuai, maka tidak menutup kemungkinan Perseroan akan menambah pabrik baru / akuisisi perusahaan baru.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IPO, Toba Surimi Tawarkan Rp 100 - 150/Saham