Tertarik Buka SPBU Pertamina-Shell-AKR? Siapkan Duit Segini

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
10 August 2022 08:25
Kendaraaan mengiisi BBM di salah satu SPBU di Jakarta, Rabu (3/8/2022). (CNBC Indonesia/Adrean Kristianto)
Foto: Kendaraaan mengiisi BBM di salah satu SPBU di Jakarta, Rabu (3/8/2022). (CNBC Indonesia/Adrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sistem waralaba atau dikenal dengan franchise dinilai begitu menarik karena dapat memberikan margin keuntungan yang besar. Apalagi dengan perusahaan yang sudah dikenal oleh banyak orang di Indonesia.

SPBU Pertamina merupakan gerai terkenal di Indonesia, yang menawarkan kerja sama kemitraan atau waralaba kepada seluruh masyarakat. Bisnis ini merupakan prospek bisnis menjanjikan di Indonesia.

Berapa modal yang dibutuhkan jika ingin menjadi mitra? Simak ulasannya berikut ini. 

SPBU Pertamina

Franchise Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum/SPBU Pertamina juga tak kalah menarik untuk dibahas karena bisnis ini mendatangkan keuntungan yang cukup besar dan produknya dibutuhkan oleh sebagian masyarakat di Indonesia.

Dilansir dari laman resmi Kemitraan Pertamina, untuk SPBU Regular syarat yang harus dipenuhi minimal memiliki lahan berukuran 1.500 m2 dengan lebar depan 30 meter serta menyediakan modal paling tidak Rp 500 juta.

Namun jika mendirikan bisnis franchise SPBU reguler dirasa sangat mahal. Ada juga pilihan yang diberikan oleh Pertamina yakni franchise SPBU mini atau yang dikenal dengan Pertashop.

Pertashop menjual produk-produk BBM Pertamina yang non-subsidi, LPG non-subsidi, dan produk lainnya yang dimiliki oleh Pertamina.

SPBU mini biasanya ada di tempat-tempat terpencil, seperti di pedesaan atau perkampungan yang jauh dari kota. Hal itu karena lahan yang dibutuhkan untuk mendirikannya pun lebih sempit.

Di bawah ini adalah paket bisnis franchise Pertashop yang ditawarkan oleh Pertamina.

Tipe Gold: Modal yang dibutuhkan adalah Rp 250 juta. Semuanya sudah mencakup biaya pengiriman dan biaya pembangunan Pertashop. Sementara itu untuk lahan, harus menyediakannya sendiri. Paling bagus jika lahan itu adalah lahan miliki sendiri.

Produk yang dijual adalah Pertamax sebesar Rp 20 juta dengan rincian:

Biaya beli yang murah mencapai Rp 8.150 per liter.
Keuntungan bisa mencapai Rp 850 per liter.
Pendapatan per hari bisa mencapai Rp 400 liter per hari.
Pengembalian modal maksimal hingga 5 tahun.

Tipe Platinum: Modal yang dibutuhkan adalah Rp 400 juta. Semuanya sudah mencakup biaya pembangunan Pertashop dan instalasinya.

Produk yang dijual adalah Pertamax sebesar Rp 70 juta dengan rincian:

Biaya beli yang murah mencapai Rp 8.400 per liter.
Keuntungan bisa mencapai Rp 600 per liter.
Pendapatan per hari bisa mencapai Rp 1.000 liter per hari.
Pengembalian modal maksimal hingga 4 tahun.
Bisa menjual Pelumas Pertamina dan Bright Gas.

Tipe Diamond: Modal yang dibutuhkan adalah Rp 500 juta. Semuanya sudah mencakup biaya pembangunan Pertashop dan instalasinya.

Produk yang dijual adalah Pertamax sebesar Rp 70 juta dengan rincian:

Biaya beli yang murah mencapai Rp 8.565 per liter.
Keuntungan bisa mencapai Rp 435 per liter.
Pendapatan per hari bisa mencapai Rp 3.000 liter per hari.
Pengembalian modal maksimal hingga 3 tahun.
Bisa menjual Pelumas Pertamina dan Bright Gas.

SPBU Shell

Pom bensin Shell Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (1/7/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)Foto: Pom bensin Shell Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (1/7/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Pom bensin Shell Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (1/7/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Selain Pertamina, Shell juga membuka peluang bisnis SPBU di Indonesia melalui program Kemitraan Retailer (Pengelola), dengan modal bisnis SPBU mulai dari Rp 500 juta. Dalam skema bisnis SPBU ini, Shell menyiapkan infrastruktur dan Anda yang mengelola SPBU.

Program kemitraan SPBU ini cocok bagi yang ingin mulai berbisnis SPBU tanpa modal aset tanah dan bangunan, dengan potensi keuntungan yang menarik dan risiko minimal.

Bagian yang disediakan oleh Shell
Kepemilikan dan pemeliharaan aset utama (tanah, bangunan & peralatan utama)
Pendirian dan konstruksi SPBU
Stok bahan bakar

Bagian yang disediakan oleh Mitra Retailer (Pengelola) SPBU Shell
Stok bengkel dan convenience store
Karyawan SPBU
Pengelolaan aktivitas operasional

SPBU AKR

SPBU bp-AKR (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)Foto: SPBU bp-AKR (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
SPBU bp-AKR (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Sedangkan untuk franchise SPBU AKR, AKR memiliki 2 tipe penyalur yaitu:

1. SPBKB
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak untuk Kendaraan Bermotor
2. SPBN
Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Nelayan

DODO (Dealer Owned Dealer Operated)
Skema kerja sama ini merupakan skema kerja sama antara PT AKR Corporindo Tbk dengan mitra penyalur, di mana SPBKB/SPBN AKR akan dibangun dan dikelola oleh Mitra Penyalur di atas tanah milik mitra penyalur.

Persyaratan:
1. Calon mitra harus berbentuk badan hukum yaitu Perseroan Terbatas (PT) atau Koperasi
2. Calon mitra harus memenuhi syarat administrasi sebagai berikut:
- Surat Permohonan dan Surat Pernyataan
- Akta Pendirian berikut pengesahannya
- Akta Perubahan berikut pengesahannya
- Surat Izin Usaha Perdagangan (usaha yang dilampirkan wajib memperdagangkan BBM)
- Tanda Daftar Perusahaan
- NPWP Badan Hukum dan NPWP Seluruh Pengurus
- Izin Domisili Badan Hukum
- KTP seluruh pengurus
- Bukti kepemilikan: Hak Milik/Hak Guna Bangunan
- Rekening koran 6 bulan terakhir atau bukti deposito atas nama pemilik/badan usaha

3. Kriteria Lokasi

SPBKB 
1. Berada di jalan raya dengan lalu lintas ramai

2. Terletak di wilayah yang berpopulasi padat dengan kawasan pemukiman dan komersial

3. Luas lahan minimal 2.000 m2 dengan lebar bagian depan sepanjang 40 m

SPBN

1. Terletak di lokasi pelabuhan nelayan atau pemukiman nelayan serta dapat diakses langsung dari jalur perairan
2. Luas lahan minimal 225 m2
3. Mendapat persetujuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan setempat

Kriteria Mitra
1. Memiliki lahan yang dapat dibuktikan dengan Sertifikat Hak Milik/ Sertifikat Hak Guna Bangunan
2. Jika belum memiliki lahan, calon mitra harus menunjukkan bukti ketersediaan dana pembelian, kuitansi DP, Fotokopi KTP Pemilik Lahan, Fotokopi SHM/SHGB, dan surat pernyataan jual beli
3. Calon mitra harus menunjukkan kecukupan dana untuk operasional outlet ritel sesuai standar AKR
4. Memiliki karakter dan itikad baik
5. Lokasi yang ditujukan sebagai SPBKB dan SPBN akan dipertimbangkan sebagai lokasi proyek setelah AKR mengeluarkan surat penunjukan kepada calon mitra
6. Status mitra mulai resmi setelah menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan AKR

Adapun untuk modal awal, setidaknya dana yang dibutuhkan minimal Rp 500 juta. 


(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cek! Butuh Modal Berapa Untuk Bikin SPBU Shell dan AKR?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular