Bandar Kripto Mulai Beraksi, Cek Harga Bitcoin Cs Hari Ini

chd, CNBC Indonesia
Jumat, 05/08/2022 09:48 WIB
Foto: Bitcoin (REUTERS/Benoit Tessier)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas kripto utama cenderung menguat terbatas pada perdagangan Jumat (5/8/2022), di mana investor cenderung wait and see jelang rilis data ketenagakerjaan di Amerika Serikat (AS) periode Juli 2022.

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:20 WIB, Bitcoin melemah 0,97% ke harga US$ 22.906,72/koin atau setara dengan Rp 340.164.792/koin (asumsi kurs Rp 14.850/US$). Tetapi Ethereum menguat 0,26% ke US$ 1.653,09/koin atau Rp 24.548.387/koin

Hanya beberapa koin digital (token) alternatif (alternate coin/altcoin) yang menguat lebih dari 1% pada hari ini, yakni Solana yang terapresiasi 1,14% ke US$ 39,5/koin (Rp 586.575/koin) dan Polkadot yang melesat 1,54% ke US$ 8,29/koin (Rp 123.107/koin).


Berikut pergerakan 10 kripto utama pada hari ini.

CryptocurrencyDalam Dolar ASDalam RupiahPerubahan Harian (%)Perubahan 7 Hari (%)Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar)
Bitcoin (BTC)22.906,72340.164.792-0,97%-4,11%438,17
Ethereum (ETH)1.653,0924.548.3870,26%-3,94%201,10
Tether (USDT)1,0014.850-0,02%-0,01%66,48
USD Coin (USDC)1,0014.850-0,01%0,01%54,20
BNB311,614.627.4093,93%12,65%50,81
XRP0,37365.5480,43%0,26%18,08
Binance USD (BUSD)1,0014.8500,01%0,15%17,92
Cardano (ADA)0,50847.5500,04%-2,78%17,27
Solana (SOL)39,50586.5751,14%-8,82%13,68
Polkadot (DOT)8,29123.1071,54%4,51%9,19

Sumber: CoinMarketCap

Bitcoin kembali terkoreksi ke kisaran harga US$ 22.000 pada hari ini, di tengah munculnya kabar positif dari Coinbase yang membentuk kemitraan baru dengan BlackRock untuk memungkinkan lebih banyak investor institusional mengalokasikan dananya ke cryptocurrency.

BlackRock, manajer investasi terbesar di dunia telah membentuk kemitraan dengan bursa kripto terbesar kedua di dunia yakni Coinbase, di mana kemitraan ini bertujuan untuk membuat kripto tersedia langsung bagi investor institusional.

Pelanggan bersama platform manajemen investasi Coinbase dan BlackRock, yakni Aladdin akan memiliki akses ke perdagangan kripto, penyimpanan, broket, dan kemampuan pelaporan.

BlackRock memiliki aset yang dikelolanya senilai US$ 8,5 triliun pada kuartal kedua 2022, sementara Aladdin memiliki lebih dari 200 pengguna institusional, termasuk perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan manajer aset, bank, dan institusi resmi lainnya.

"Klien institusional kami semakin tertarik untuk mendapatkan eksposur ke pasar aset digital dan fokus pada cara mengelola siklus operasional aset ini secara efisien," kata Joseph Chalom, kepala global kemitraan ekosistem strategis di BlackRock, mengatakan dalam postingannya.

Di lain sisi, pergerakan harga kripto kemungkinan terpengaruh dari pernyataan hawkish yang dibuat oleh Presiden bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) Cleveland, Loretta Mester pada hari sebelumnya.

Dia mengatakan bahwa The Fed akan terus menaikkan suku bunga, kemungkinan besar ke tingkat lebih dari 4%.

Dia juga mengatakan bahwa The Fed dapat menghentikan kenaikan suku bunga pada semester kedua tahun 2023 dan menyangkal gagasan yang berhembus di kalangan pelaku pasar bahwa The Fed berpotensi mulai memangkas suku bunga awal tahun depan.

Pada pekan lalu, harga Bitcoin menguat dan menyentuh kisaran harga US$ 24.000 ketika konferensi pers Ketua The Fed, Jerome Powell diterima oleh investor sebagai sikap yang sedikit dovish.

Hingga saat ini, sikap para anggota The Fed cenderung berbeda-beda, di mana ada yang cenderung lebih dovish, ada yang masih memegang sikap hawkish-nya.

Di lain sisi, investor sepertinya sedang memasang mode wait and see. Pelaku pasar tengah harap-harap cemas menantikan rilis data ketenagakerjaan AS malam nanti waktu Indonesia.

Berdasarkan konsensus yang dihimpun Reuters, perekonomian Negeri Paman Sam pada Juli diperkirakan menciptakan 230.000 lapangan kerja non-pertanian (non-farming payroll). Jauh lebih sedikit ketimbang bulan sebelumnya yakni 372.000. Jika terwujud, maka akan jadi yang terendah sejak Desember 2020.

Kondisi ketenagakerjaan Negeri Paman Sam yang memburuk ini bisa membuat The Fed akan cenderung lebih dovish. Ke depan, bisa saja Powell dan sejawat akan mengurangi agresivitas kenaikan suku bunga acuan.

Inflasi AS memang tinggi, bahkan menyentuh rekor yang tertinggi dalam lebih dari empat dekade. Namun tidak hanya menjaga inflasi, The Fed juga diberi mandat lain yaitu mengawal penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya (maximum employment).

Kenaikan suku bunga acuan mungkin bisa meredam inflasi. Saat suku bunga tinggi, maka ekspansi rumah tangga dan dunia usaha akan tertahan. Ini membuat permintaan berkurang sehingga tekanan inflasi mereda.

Di sisi lain, kenaikan suku bunga bisa menjadi tidak kondusif bagi penciptaan lapangan kerja. Saat dunia usaha sulit melakukan ekspansi karena terbentur bunga mahal, maka penciptaan lapangan kerja tentu lebih terbatas.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Masa Depan Ekosistem Kripto Indonesia