
Diisi Komut Berusia 21 Tahun, JARR Lompat 24,67% Saat Listing

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), emiten sawit milik Haji Isam memulai debutnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Kamis (4/8/2022).
Saham JARR dibuka menguat 20% dari Rp 300 menjadi Rp 360 per saham. Bahkan hingga pukul 09:18 WIB, harga saham JARR lompat hingga 24,67% menjadi Rp 374 per saham. Hingga pukul 09.56 WIB, saham JARR terpantau masih bercokol di level auto reject atas-nya (ARA) tersebut.
JARR merupakan emiten ke-33 di BEI tahun ini. Sejauh pagi ini, saham JARR bergerak di kisaran Rp 328 hingga Rp 374. Market cap JARR mencapai Rp 2,99 triliun.
Zafrinal, Dirut JARR bersyukur JARR bisa menjadi perusahaan tercatat ke-799 di BEI.
"Pencatatan saham ini merupakan realisasi dari komitmen manajemen untuk Go Public melalui mekanisme perdagangan di BEI, mulai saat ini PT Jhonlin Agro Raya Tbk resmi menjadi perusahaan publik. Bersama Jhonlin Agro Raya, membangun daerah, membangun Indonesia," ungkap Zafrinal, Direktur Utama JARR.
Dana hasil IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sekitar 21% akan digunakan untuk pembayaran sebagian biaya pembangunan Pabrik Kelapa Sawit dan sekitar 79% akan digunakan untuk modal kerja.
Dalam aksi korporasi ini emiten menunjuk Penjamin Pelaksana Emisi Efek yakni PT Investindo Nusantara Sekuritas serta 3 Penjamin Emisi Efek yaitu PT Panca Global Sekuritas, PT Binaartha Sekuritas dan PT Lotus Andalan Sekuritas.
Dalam siaran persnya, Direktur Investment Banking PT Investindo Nusantara Sekuritas Anshy ML Mawuntu mengatakan, pada masa Penawaran Umum yang menggunakan sistem penawaran elektronik ini, tercatat sebanyak hampir 27 ribu pemesanan saham JARR.
"Dari total pemesanan saham yang masuk, sejumlah lebih dari 7 miliar saham merupakan permintaan yang berasal dari pooling allotment, sehingga terjadi oversubscribed sebesar 58x dan kelebihan permintaan sebanyak hampir 7 kali dari total saham yang ditawarkan," ujarnya.
Sementara itu Direktur Keuangan JARR, Temmy Iskandar menjelaskan bahwa fundamental Perseroan sangat baik. Perseroan membukukan penjualan pada periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022 sebesar Rp 1.303 miliar, meroket dibandingkan penjualan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021.
Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan volume penjualan FAME, seiring beroperasinya pabrik biodiesel Perseroan pada September 2021 serta produk baru PFAD, RBDPO, Glycerin dan Fatty Mater.
Dengan pencapaian positif itu Perseroan berencana membagikan deviden setelah IPO dengan besaran deviden sebanyak-banyaknya 15% dari laba bersih tahun buku 2023 dan dibayarkan pada tahun 2024, untuk Rp 50 - Rp 100 miliar dan sebanyak-banyaknya 20% untuk di atas Rp 100 miliar.
Pada tanggal 31 Maret 2022, total aset Perseroan sebesar Rp 3.321 miliar dengan total liabilitas sebesar Rp 2.487 miliar dan total ekuitas sebesar Rp 834 miliar.
Jhonlin Agro Raya meraih dana sebanyak Rp 366,8 miliar dengan melepas 1,22 miliar lebih saham yang merupakan 15,29% dari modal disetor dan ditempatkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp 300 per saham.
JARR merupakan emiten perkebunan dan pengolahan minyak kelapa sawit terpadu. Perseroan memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 17.020 Ha dengan izin Hak Guna Usaha (HGU) di Kotabaru dan Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Perseroan memiliki Pabrik Refinery dan Pabrik Biodisel dengan kapasitas 1500 TPD. Saat ini Perseroan sedang melakukan tahap penyelesaian pembangunan Pabrik Minyak Goreng dengan kapasitas 250 TPD yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2022, dan proses persiapan dan pematangan lahan pembangunan Pabrik Kelapa Sawit dengan kapasitas 60 TPH.
JARR sempat membuat heboh publik karena memiliki Komisaris Utama yang masih relatif muda, berusia 21 tahun yakni Jhony Saputra. Jhony merupakan anak dari pengusaha dengan gurita bisnis di Kalimantan, Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam.
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Baru Aja Listing, Emiten Crazy Rich Surabaya PEVE ARA!
