Gegara Amerika-China Panas, Rupiah Bakal Melemah 3 Hari?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Rabu, 03/08/2022 09:13 WIB
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan Rabu (3/8/2022). Mata uang Garuda kini berisiko mencatat pelemahan 3 hari beruntun, setelah menunjukkan kinerja impresif pada pekan lalu.

Rupiah membuka perdagangan dengan stagnan di Rp 14.890/US$, sempat menguat 0,07% tetapi kemudian berbalik melemah 0,13% di Rp 14.910/US$ pada pukul 9:07 WIB, berdasarkan data Refinitiv.

Tanda-tanda rupiah akan melemah sudah terlihat dari pergerakannya di pasar non-deliverable forward (NDF) yang lebih lemah pagi ini ketimbang beberapa saat setelah penutupan perdagangan kemarin.


Periode

Kurs Selasa (2/8) pukul 15:07 WIB

Kurs Rabu (3/8) pukul 8:52 WIB

1 Pekan

Rp14.880,0

Rp14.894,7

1 Bulan

Rp14.902,0

Rp14.904,0

2 Bulan

Rp14.926,0

Rp14.927,0

3 Bulan

Rp15.006,0

Rp14.957,0

6 Bulan

Rp15.040,0

Rp15.022,0

9 Bulan

Rp15.043,0

Rp15.074,0

1 Tahun

Rp15.119,0

Rp15.188,6

2 Tahun

Rp15.612,0

Rp15.549,0

 

NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot.

Ketegangan antara Amerika Serikat dan China membuat sentimen terhadap risiko menurun yang membebani rupiah.

Ketua DPR, Nancy Peloci yang mengunjungi Taiwan menjadi penyebabnya.

"Anda melihat tensi yang semakin intensif antara dua raksasa ekonomi dunia dan itu mulai menurunkan sentimen terhadap risiko," kata Edward Moya, analis pasar senior di Oanda, sebagaimana dilansir CNBC International.

Pelosi menyebut kunjungan tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap Taiwan.

"Kunjungan kami ke Taiwan adalah bentuk penghormatan dan dukungan AS terhadap demokrasi. Solidaritas AS terhadap 23 juta rakyat Taiwan adalah sangat penting untuk saat ini, karena dunia sedang dihadapkan kepada pilihan demokrasi atau otokrasi," kata Pelosi usai mendarat di Taipei, sebagaimana diwartakan Reuters.

China tentu meradang. Pasalnya, selama ini China tidak mengakui kedaulatan Taiwan sebagai sebuah negara. Taiwan, menurut China, adalah salah satu dari provinsi mereka.

Kebijakan One China Policy alias hanya ada satu China membuat Negeri Tirai Bambu geram terhadap ulah AS, terutama Pelosi. Sebagai catatan, ini adalah kunjungan pertama Ketua House of Representatives Negeri Adidaya ke Taiwan dalam 25 tahun terakhir.

"Kunjungan ini berdampak parah terhadap fondasi hubungan AS-China. Ini juga merupakan pelanggaran serius terhadap kedaulatan dan integritas wilayah China," tegas Kementerian Luar Negeri China melalui keterangan tertulis.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS