Baru Melantai di Bursa, Saham GULA Terbang 19,2%
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan tebu, perdagangan dan industri gula, PT Aman Agrindo Tbk (GULA) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Rabu (3/8/2022). Saham GULA pagi ini dibuka di level Rp 294 dan hingga pukul 09.29 WIB, terbang 19,2% ke level Rp 298 per unit.
Sejauh pagi ini, saham GULA bergerak di kisaran Rp 250 hingga Rp 312 per unit. Nilai transaksi sementara mencapai Rp 58,2 miliar. Kapitalisasi pasar mencapai Rp 314,69 miliar.
Aman Agrindo menjadi emiten ke-31 tahun ini. Harga IPO Aman Agrindo sebesar Rp 250 per lembarnya dan mengalami oversubscribed 61 kali.
GULA menerbitkan 214.072.500 lembar saham yang mewakili 20% modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana. Dengan demikian, target perolehan dana dari IPO mencapai Rp 53,5 miliar. Adapun saham GULA termasuk dalam kategori saham syariah.
Direktur Utama GULA, Andreas Utomo mengatakan, proses book building telah berjalan dengan baik dan memberikan gambaran minat investor untuk ikut terlibat berinvestasi dalam bidang perkebunan tebu, perdagangan gula dan industri gula.
Kepercayaan para investor tersebut juga menjadi bukti bahwa bisnis yang dikelola Perseroan memiliki prospek yang bagus.
Sementara itu, 23% dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal berupa pembangunan pabrik gula merah dan fasilitas penunjang lainnya untuk menunjang kegiatan produksi gula merah dengan pihak ketiga.
Selain itu juga untuk belanja modal berupa pembelian dan instalasi mesin produksi gula merah dengan pihak ketiga sebesar 57% dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan, termasuk namun tidak terbatas untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung serta untuk membiayai kegiatan operasional Perseroan.
Perseroan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas untuk bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Perseroan menargetkan pendapatan pada 2022 sebesar Rp 219 miliar. Target ini meningkat sebesar 15,87% dibanding tahun 2021.
Adapun laba bersih pada 2022 ditargetkan sebesar Rp 9 miliar berdasarkan target pertumbuhan penjualan. Pada Januari 2022, Perseroan telah menandatangani kontrak senilai Rp 29 miliar untuk pembelian mesin produksi gula merah guna meningkatkan penjualan.
"Pendapatan Perseroan tahun 2023 pasca IPO diproyeksikan akan naik 1,8 kali lipat dengan laba bersih tumbuh hingga 357% dibanding tahun 2021," ungkap Andreas Utomo.
(vap/vap)