
Antrean IPO Mengular, Tapi Nilai Emisinya Kecil

Jakarta, CNBC Indonesia - Antrean initial public offering (IPO) mengular. Beberapa diantaranya bahkan sudah memasuki tahap penetapan harga. Namun, nilai emisi beberapa calon perusahaan tercatat ini masih kecil, di bawah Rp 100 miliar.
Perusahaan yang bergerak dibidang produksi dan perdagangan produk alat kebersihan, PT Klinko Karya Imaji melepas sebanyak 230 juta saham baru. Sahamnya nanti akan dicatat di papan perdagangan menggunakan kode KLIN.
Nilai nominal saham KLIN sebesar Rp 10 per saham. Sedang berdasarkan prospektus, Selasa (2/8/2022), harga pelaksanaan IPO Rp 100 per saham. Sehingga, nilai IPO KLIN sebesar Rp 23 miliar.
Kemudian, perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan besar bahan dan barang kimia, PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk (KKES) melepas sebanyak 300 juta saham baru.
Mengutip prospektus perusahaan, jumlah saham yang dilepas setara dengan 20% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum perdana saham dengan nilai nominal Rp 10 per saham. Harga pelaksanaan Rp 105 per saham. Sehingga, perusahaan akan meraup dana segar senilai Rp 31,5 miliar.
Hetzer Medical melepas 312,5 juta saham. Harga pelaksanaannya Rp 125 per saham. Dus, perusahaan meraup dana segar Rp 39,06 miliar.
Tak ketinggalan Toba Surimi yang melepas 390 juta saham di harga Rp 150 per saham. Dus, dana yang diperoleh Rp 58,6 miliar.
Sebagai catatan calon emiten tersebut masih dalam tahap masa penawaran umum. Para calon emiten ini baru akan mencatatkan sahamnya (listing) bulan ini di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Modal Ekspansi
Meski kecil, alokasi penggunaan dana IPO tersebut setidaknya masih dialokasikan untuk ekspansi. Sebab, tak jarang IPO yang sebagian penggunaan dananya untuk pelunasan utang.
Klinko, selain akan menggunakan 40% dana hasil IPO untuk modal pembangunan kantor pusat, perusahaan juga akan menggunakan dana hasil IPO untuk belanja modal dan modal kerja. Porsinya masing-masing 38,75% dan 21,25% dari perolehan IPO.
Kusuma Kemindo mengalokasikan 5% dana hasil IPO untuk pengembangan sistem informasi dan teknologi. Sedang sisa 95% akan digunakan untuk modal kerja.
Sementara, Toba Surimi akan menggunakan 94,53% dana hasil IPO sekitar untuk modal kerja. Sekitar 5,47% akan digunakan untuk belanja modal Perseroan dalam rangka ekspansi kapasitas produksi dengan pengadaan 5 unit kapal laut untuk penangkapan bahan baku utama Perseroan yaitu hasil laut. Dengan indikasi nilai pembelian sekitar Rp 3,1 miliar.
(dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dari Bimbel Hingga Arak, Ini Antrean IPO di Awal 2023