
Dunia Gonjang Ganjing, Ini Ternyata yang Paling Diwaspadai BI

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mewaspadai ekspektasi inflasi, khususnya inflasi inti di tengah tingginya ketidakpastian global. Sederet kebijakan siap dijalankan untuk merespons kondisi tersebut.
"BI terus mewaspadai kenaikan inflasi dan kenaikan inflasi inti ke depan dan memperkuat bauran kebijakan moneter, baik stablilsasi nilai tukar rupiah, penguatan operasi moneter dan suku bunga," ungkap Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Senin (1/8/2022)
Salah satu yang dilakukan adalah dengan melakukan penjualan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.
"BI memperkuat moneter dan forward looking untuk inflasi inti ke depan dengan memperhatikan struktur bunga di atas tenor 1 minggu - 1 tahun. Serta penjualan SBN untuk tenor-tenor di bawah 10 tahun atau jangka pendek," paparnya.
BI juga melakukan normalisasi likuiditas dengan kenaikan Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah secara bertahap. Sejak 1 Maret hingga 15 Juli 2022, likuiditas yang terserap mencapai Rp 219 triliun.
"Dalam hal ini, kami tegaskan penyerapan likuiditas tak mengganggu perbankan dalam menyalurkan kredit dan partisipasi dalam pembelian SBN untuk pembiayaan APBN," terang Perry.
(mij/mij)
Next Article Harga Barang Terus Melonjak, Segini Ramalan Inflasi dari BI!


China Diblokir, Ramai-ramai Bersatu Lawan Amerika

Pendaftaran Internet Murah 100 Mbps Dibuka, Cek Provider yang Ikutan

Daftar 10 Jurusan Kuliah Paling Disesali Mahasiswa Setelah Lulus

5 Makanan Favorit Warga RI yang Melemahkan Fungsi Ginjal

10 Bendungan Terbesar Dunia: Bisa Beri Air 1 Galon ke 8 Miliar Manusia

5 Negara NATO Ini Pasok Armada Laut untuk RI

Prabowo Panggil Dirut-Komut MIND ID, Ternyata Bahas Ini
